Thursday, September 18, 2025
spot_img

Menjahit Humor, Mengulas Bola, Menjaga Arema

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Munif Bagaskara Wakid, Manajer Bisnis Arema FC juga Content Creator

Malam itu, layar ponsel berpendar. Di feed Instagram, wajah Munif Bagaskara Wakid muncul. Matanya serius, lalu tiba-tiba meledak dengan komentar lucu tentang rumor transfer kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes. Video berdurasi tak sampai satu menit itu sukses bikin senyum siapa saja yang menontonnya. Tak lama, unggahan itu masuk FYP dan ditonton puluhan ribu kali.

MALANG POSCO MEDIA – Begitulah keseharian Munif. Di balik jabatan resminya sebagai Manajer Bisnis Arema FC, ia tetap setia menyapa warganet lewat konten-konten satir, komentar jenaka, dan gaya ala stand up comedy.

“Saya juga nggak tahu, bisa dianggap konten kreator atau bukan. Hahaha. Tapi semua ini saya awali di 2022, saat kerja di media sepak bola,” ujarnya sambil tersenyum.

Kecintaan Munif terhadap sepak bola membuatnya sempat bekerja di Transfermarkt Indonesia dan OneFootball pada 2022. Tahun itu, menurutnya, media sosial terasa “ranum” pascapandemi Covid-19. Orang kembali aktif berbagi, menonton, dan mencari hiburan di platform digital.

“Sekalian saja deh, iseng ngonten tentang sepak bola,” katanya mengenang.

Sejak saat itu, akun Instagram @munif.wakid jadi panggungnya. Ia membahas isu-isu yang sedang ramai di dunia bola, mulai dari rumor transfer, pemecatan pelatih Shin Tae-yong, sampai kekalahan telak Timnas Indonesia dari Jepang dan Australia.

Meski dikenal “pedas” saat mengomentari topik luar negeri, Munif punya aturan ketat. Ia hanya membahas Arema FC untuk urusan klub lokal. Klub lain? Tidak akan disentuhnya.

“Tentu berpengaruh banget. Kalau bahas klub lokal di sepak bola Indonesia tentunya akan jadi sangat sensitif kan. Jadi kalau klub lokal saya bahasnya Arema FC saja. Selain itu, full klub sepak bola luar saja. Kalau Indonesia, mentok Timnas Indonesia,” jelasnya.

Sebagai orang dalam di Arema FC, ia tahu batas. Munif hanya “menjahit” konten tentang tim Singo Edan ketika tampil jelek, saat performa bagus, atau sedang berburu pemain. Ia memastikan tak ada informasi rahasia yang bocor.

Munif tidak asal bicara. Ia punya referensi, sebagian besar dari luar negeri. Bahkan, ia mengulik diksi dan gaya penyampaian dari tayangan stand up comedy. “Itu akan jadi penekanan di awal atau ending video. Untuk twist lucunya,” tambahnya.

Ia menggunakan teknik-teknik seperti impersonate (menirukan gaya orang lain), rules of 3 (menciptakan pola humor tiga kali), dan call back (mengulang punchline di akhir). Semua ia kerjakan sendiri, mulai dari menulis skrip, merekam, hingga mengedit video.

“Itu untuk menjaga taste dan hasil yang sesuai gaya serta selera saya,” imbuhnya.

Menjadi content creator tidak pernah menjadi target utama Munif. “Saya sih tujuannya sebagai hiburan saja. Memang pasti ada teman-teman yang nanya ngapain bikin kayak begini, seperti itu. Cuma ya namanya iseng, ya udah gas terus saja,” urainya.

Sesekali, ia juga membuat konten di luar dunia bola, tetapi sangat minim. “Ridding the momen saja. Bahas yang lagi ramai, sehingga bisa dengan mudah dikonsumsi publik,” katanya.

Lucunya, ia kadang merasa geli melihat videonya sendiri. “Justru saya merasa kok rasa komedinya kurang kuat. Yah, harus ulang lagi take videonya. Kalau nggak total, rasanya nanggung. Hahaha,” katanya sambil tertawa lepas.

Meski punya dunia maya yang aktif, Munif tidak melupakan tugas utamanya di Arema FC. Ia mengakui, intensitas produksi kontennya kini berkurang karena kesibukan pekerjaan.

“Dulu saya bisa upload setiap hari. Tapi sekarang paling tiga konten seminggu,” pungkasnya. Baginya, jika kontennya viral atau mengundang reaksi besar, itu hanyalah bonus. Yang utama adalah bisa berbagi tawa kepada penonton. Munif Wakid bukan sekadar manajer bisnis. Ia adalah penghibur, komentator, dan sekaligus kreator yang tahu cara mengajak orang melihat sepak bola dari sudut pandang berbeda: santai, lucu, tetapi tetap cerdas. (stenly/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img