MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy mendorong Universitas Brawijaya mewujudkan adanya dana abadi untuk menunjang International Class. Muhadjir yang juga merupakan Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya ini menjelaskan dana abadi itu dilakukan dalam rangka membawa UB sebagai kampus milik dunia, bukan sekedar milik Arek Malang atau milik Indonesia saja.
“Untuk UB yang saya sarankan, supaya ada dana abadi. Untuk apa? Untuk menyediakan beasiswa. Bukan untuk mahasiswa Indonesia, tapi untuk mahasiswa luar negeri yang nanti belajar di Universitas Brawijaya,” tutur Muhadjir kepada Malang Posco Media, usai membuka Sidang Majelis Wali Amanat UB tentang Sosialisasi Peraturan MWA terkait pemilihan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian rektor UB, di Samantha Krida, Sabtu (19/3).
Ia menjelaskan, hal itu juga selaras dengan International Class sendiri dimana sudah sepatutnya mahasiswanya nanti banyak berasal dari luar negeri. Sedangkan jumlah mahasiswa dalam negeri tidak sebanyak mahasiswa luar negeri.
“Yang dalam negeri sedikit saja, mungkin perbandingannya bisa empat banding satu saja. Sehingga betul-betul dalam rangka untuk membawa UB ini menjadi kampus milik dunia, bukan hanya kampus milik arek Malang atau kampus milik Indonesia saja,” tegasnya.
Sementara untuk kisaran besar dana abadi hingga pengelolaanya akan dibahas lebih lanjut. Namun demikian, hal ini menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas Universitas Brawijaya.
“Kan ini kampus sudah sangat besar, sudah raksasa. Istilahnya pak Presiden, ibarat pesawat sudah Boeing. Pesawat besar kalau tidak hati-hati, manuvernya tidak lincah, beda dengan yang ramping,” tutupnya. (ian/jon)