spot_img
Thursday, June 26, 2025
spot_img

Mensos Kunjungi Calon Siswa SR di Punten, Pastikan Lulusan SR Jadi Agen Perubahan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf melakukan kunjungan kerja ke Kota Batu, Senin (19/5) kemarin. Gus Ipul sapaan akrab Mensos berkunjung ke rumah salah satu calon siswa Sekolah Rakyat (SR) bernama Naira Syalisah Putri Aldista (12) di Desa Punten Kecamatan Bumiaji.

Usai bertemu Naira, Gus Ipul menyampaikan bahwa keluarga tersebut masuk dalam contoh profil warga kategori desil 1 atau termasuk dalam 10 persen penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah, yang mencakup kategori miskin dan miskin ekstrem.

“Profil keluarga tersebut yang disasar oleh Presiden Prabowo agar mereka bisa meneruskan sekolah dan mendapatkan pendidikan yang baik dan layak,” ujar Gus Ipul.

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa program SR dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga desil 1 dan desil 2.  Sesuai instruksi Presiden untuk yang mendaftar di sekolah rakyat memang mereka yang sesuai kriteria.

“Jadi tidak boleh ada KKN, titipan, termasuk titipan menteri, gubernur, bupati, atau wali kota. Semua harus murni dari bawah yang masuk desil 1 dan desil 2. Bahkan petugas dari daerah harus melakukan verlap dan disepakati oleh pihak-pihak terkait,” tegasnya.

Untuk itu sesuai keinginan Presiden Prabowo bahwasannya agar anak-anak seperti Naira mendapatkan pendidikan yang baik, memiliki masa depan yang lebih cerah dan tetap bangga kepada orang tuanya. “Terlebih dengan lingkungan kondusif dan berkonsep asrama, diharapkan lulusan Sekolah Rakyat menjadi agen perubahan untuk dirinya, keluarga dan lingkungan,” harap Gus Ipul.

Tidak hanya pendidikan, bagi keluarga yang anaknya menempuh pembelajaran di SR. Pemerintah juga akan berkomitmen memberikan pendampingan dan pemberdayaan bagi orang tua siswa. Sementara itu, Rita (33), ibu Naira mengaku senang dengan adanya program SR. Sebagai ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai buruh nderes getah pinus merasa sangat terbantu anaknya bisa mendaftar ke SR jenjang SMP.

“Saya sangat terbantu dengan adanya program SR. Ini karena penghasilan suami saya per bulan sekitar Rp 2 juta. Apalagi dengan dua anak, pengeluaran saya lebih banyak dari pada masukan. Belum lagi rumah masih ngontrak,” ujar Rita.

Ia menceritakan bahwa awalnya mengetahui informasi SR berawal dari status WA salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Mengetahui informasi tersebut kemudian Rita bergegas ke Dinas Sosial untuk mencari tahu program SR.

“Setelah mengetahui bahwa RS gratis mulai biaya pendaftaran hingga asrama, akhirnya saya sampaikan ke anak agar masuk ke SR. Apalagi konsep SR sama seperti sekolah lainnya dan lebih menitik beratkan pada pendidikan karakter. Terlebih putri saya hobi menggambar,” katanya. 

Dengan adanya sekolah gratis bagi masyarakat tidak mampu, Rita berpesan agar masyarakat yang kesulitan secara ekonomi mendaftarkan anaknya ke SR. Karena dengan menyekolahkan anaknya ke SR dapat meringankan berbagai biaya dan kebutuhan sekolah anak.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img