Saturday, February 22, 2025

Menteri Kebudayaan Hadiri Sarasehan FIB UB, Bahan Pengembangan Rumah Budaya Indonesia

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., mengapresiasi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) Malang yang memiliki inisiatif dalam mengembangkan Rumah Budaya Indonesia (RBI) di Tiongkok. Sarana ini sebagai pusat diplomasi budaya.

Hal itu disampaikan Fadli Zon saat hadir dalam Sarasehan Kebudayaan dan Diskusi Rumah Budaya Indonesia di FIB UB, yang dilaksanakan di Aula Lantau 2 Gedung FIB-A UB beberapa waktu lalu.

-Advertisement- Pengumuman

Fadli Zon menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan siap mendukung pengembangan RBI UB, termasuk menjalin komunikasi dengan KBRI Beijing untuk memperluas dampaknya. “Kami melihat upaya diplomasi budaya ini sebagai langkah yang sangat strategis. Perguruan tinggi memiliki fleksibilitas dalam mempromosikan budaya kita di luar negeri. Kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan KBRI Beijing untuk menjadikan RBI lebih besar dan sistematis,” ungkapnya​.

Menteri Kebudayaan juga menyoroti pentingnya adaptasi budaya digital dalam mendukung diplomasi budaya di era modern. Menurutnya, digitalisasi budaya, animasi, dan video game bisa menjadi bagian dari strategi untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia. “Kita harus beradaptasi dengan teknologi informasi dan komunikasi. Digitalisasi budaya adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Koleksi warisan budaya juga harus tersedia dalam format digital agar bisa diakses kapan saja oleh masyarakat global,” tambahnya.

Dekan FIB UB, Hamamah, Ph.D menjelaskan bahwa visi dari program RBI UB di Tiongkok adalah untuk menjadi pusat diplomasi budaya dan bahasa Indonesia di luar negeri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok melalui promosi budaya dan edukasi bahasa.

“RBI ini adalah inisiasi untuk diplomasi budaya dan bahasa. Dengan meningkatnya hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok, kita perlu masuk dengan diplomasi budaya mengingat bahwa kedua negara memiliki sejarah yang kompleks. RBI hadir sebagai langkah resiprokal terhadap Confucius Institute yang telah lama berjalan di Indonesia,” jelas Hamamah.

Dia juga menyebut bahwa RBI yang dikelola oleh FIB UB berbeda dari model RBI lainnya yang biasanya berada dibawah pengelolaan KBRI. Ini adalah inisiasi RBI berbasis U to U. Oleh karena itu, RBI ini berada di perguruan tinggi di Tiongkok yang fungsinya juga menunjang pembelajaran BIPA.

“Kami ingin RBI menjadi pusat kegiatan aktif yang menghubungkan pemerintah kota di Indonesia dengan kota-kota di Tiongkok, menciptakan sister city, serta memperkenalkan warisan budaya Indonesia secara lebih dinamis,” tuturnya.

Dengan dukungan Kementerian Kebudayaan dan berbagai pemangku kepentingan, UB optimis bahwa Rumah Budaya Indonesia di Tiongkok dapat menjadi model diplomasi budaya yang sukses serta memperkuat peran Indonesia dalam kancah internasional. “Kami berharap inisiatif ini dapat memperluas jaringan kerja sama budaya Indonesia dengan negara lain, serta mendorong pemahaman budaya yang lebih mendalam antara Indonesia dan dunia,” pungkasnya. (imm/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img