Malang Posco Media-G20 EMPOWER telah berhasil menempatkan isu perempuan dan kesetaraan gender di forum G20 Presidensi Indonesia di sepanjang 2022. Pada puncaknya, isu tersebut juga berhasil dimasukkan sebagai bagian dalam isi deklarasi Pemimpin G20 Presidensi Indonesia. Atas keberhasilan mengangkat isu perempuan dan kesetaraan gender tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia memberikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh stakeholders G20 EMPOWER Indonesia yang telah berkontribusi. Menteri KPPPA, Bintang Puspayoga, menyerahkan sertifikat apresiasi tersebut di Jakarta, Rabu (11/1).
“Deklarasi G20 telah membuat kemajuan yang signifikan, di mana negara-negara G20 telah menyepakati dan berkomitmen terhadap pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam pernyataan lengkap tersendiri yang tertuang dalam butir ke-46 komitmen Deklarasi Pemimpin G20 di Bali. Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara anggota G20 juga serius menempatkan perempuan sebagai inti dari pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Pencapaian ini tentu tidak terlepas dari kerja keras dari rekan-rekan G20 EMPOWER, para advocates dan pihak-pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan terselenggaranya rangkaian kegiatan,” kata Bintang Puspayoga.
“Mendengar dari rekan-rekan advocates G20 EMPOWER, banyak program dan kegiatan yang berjalan dengan baik dan berkesinambungan. Hal itu akan bermanfaat bagi para perempuan dan untuk kami di jajaran KemenPPPA, yang diberikan amanah terkait pemberdayaan perempuan. Oleh karenanya, saya berharap bahwa para advocates G20 EMPOWER ini dapat melanjutkan kiprahnya dengan membuat kepengurusan periodik dan mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan komitmen perusahaannya masing-masing”, tutur Bintang Puspayoga lebih jauh.
Sejak Desember 2021 hingga November 2022 yang lalu, Indonesia secara resmi memegang kepresidenan pada G20 2022, termasuk di dalamnya G20 EMPOWER. Kementerian PPPA bersama dengan XL Axiata dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), menjadi focal point dalam menjalankan tugas G20 EMPOWER. Salah satu isu penting yang diangkat adalah bagaimana menanamkan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam sektor swasta dan publik.
Ada sebanyak 101 penghargaan yang diberikan kepada 61 advocates, 15 sponsor, dan 25 komite. Selaku advocates G20 EMPOWER Indonesia, antara lain diberikan kepada Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, General Manager PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan PT PLN (Persero), Chairani Rahmatullah, dan Direktur Keuangan PT Pertamina Internasional Shipping, Emma Sri Martini. Selain itu, salah satu perwakilan sponsor yang juga turut hadir menerima apresiasi adalah Chairman and CEO SinarMas Agribusiness & Food Indonesia, Franky Oesman Widjaja. Penghargaan ini, tentunya, diberikan dengan melihat berbagai kontribusi, baik offline maupun online, yang telah diberikan sepanjang pelaksanaan kegiatan G20 EMPOWER Presidensi Indonesia.
“Sebagai working group, G20 EMPOWER telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung peran perempuan dari sisi bisnis, khususnya pengusaha perempuan, dalam upaya penanganan dan penyelesaian isu terkait pemberdayaan perempuan secara global,” kata Chair G20 EMPOWER Presidensi Indonesia, Yessie D Yosetya.
Menurut Yessie, isu mengenai kebangkitan ekonomi perempuan dan perlindungan pada anak atas dampak yang timbul setelah pandemi Covid-19, menjadi salah satu poin penting yang dimasukkan ke dalam Deklarasi Pemimpin G20 di Bali yang lalu. Poin ini tentunya untuk menjawab tantangan dan isu global terkait perempuan, yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Sementara itu, Co-Chair G20 EMPOWER Presidensi Indonesia, Rinawati Prihatiningsih, menyampaikan, perjalanan G20 EMPOWER tidak sampai di sini saja, masih banyak tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan secara cepat. Menurutnya, gotong royong yang telah dibangun di sepanjang G20 Presidensi Indonesia kemarin, dapat terus menyala untuk mendorong proses transformasi pemberdayaan ekonomi perempuan dan anak perempuan melalui pendekatan yang inklusif, ambisius, dan berorintasi pada aksi membangun masa depan yang berkelanjutan.
“Kita ingin melihat semakin banyak perempuan yang bisa mengambil peran strategis dalam lingkup pengambil keputusan. Termasuk dalam hal kendali dalam menentukan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Ke depannya, peran setiap pihak sangat diharapkan mampu mendorong percepatan peningkatan angka pemberdayaan perempuan secara global,” lanjut Rinawati.
G20 EMPOWER Presidensi Indonesia, akan terus mendorong pelaksanaan rekomendasi yang telah disusun G20 EMPOWER pada tahun 2022 yang lalu. Termasuk, melacak dan memastikan ada hasil nyata yang diterapkan pemerintah dan seluruh elemen yang terlibat di dalamnya.
G20 EMPOWER adalah Aliansi di dalam G20 untuk Pemberdayaan dan Kemajuan Representasi Ekonomi Perempuan bertujuan untuk mempercepat kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan di sektor swasta. G20 EMPOWER memiliki visi inklusif dan berorientasi aksi dengan model kemitraannya yang unik. G20 EMPOWER adalah satu-satunya entitas G20 yang menyatukan lebih dari 60 pemimpin bisnis dan perwakilan pemerintah untuk mencapai tujuan bersama, kesetaraan gender.(xla/jon)