spot_img
Friday, July 4, 2025
spot_img

Pemkot Malang dan Pemkab Malang Harus Bahas Ulang

Menunggu Keseriusan Perumnas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Ada Rumah di Lokasi Jalan Tembus Danau Jonge-Terusan Sulfat

MALANG POSCO MEDIA- Pemkab Malang kini masih menunggu kepastian Perumnas serahkan  Prasarana Sarana Utilitas (PSU) alias fasum. Sehingga bisa dijadikan akses penghubung Jalan Danau Jonge- Jalan Terusan Sulfat di Kota Malang. 

Luasan lahan yang dibutuhkan sudah dipetakan. Kepala Dinas Pertanahan Kabupaten Malang, Abdul Qodir mengatakan panjang jalan tembus di wilayah tersisa sekitar 150 meter. Wilayah tersebut di Sawojajar II, masuk Desa Mangliawan Kecamatan Pakis.

“Pemkab masih menunggu proses penyerahan fasum oleh perumahan sekitar 150 meter,” jelasnya.

Selain itu ternyata ada juga pekerjaan rumah. Yakni pembebasan lahan yang sudah dijadikan rumah. Itu tampak pada perbatasan ujung jalan kembar Jalan Danau Jonge. 

Lebih lanjut Abdul Qodir mengatakan nantinya akan disampaikan siteplan  jika fasum sudah diserahkan. Ia mengungkapkan bahwa yang telah dilakukan penyerahan hanya administrasi. 

Secara terpisah, Kepala Desa Mangliawan Muhammad Jai belum mengetahui secara jelas terkait pembangunan fisik. Sekitar  70 persen dari keseluruhan wilayah yang direncanakan di area Jalan Danau Jonge ke Jalan Terusan Sulfat berada dalam tanggungjawab Pemkab Malang. Sisanya milik Perumnas. Dari sisa belum terbangun itulah yang masih disoal.

“Sekitar 70 persen kewenangan kabupaten telah diproses, kalau luas belum tahu. Sebenarnya sudah ada rambu-rambu tetapi belum dikerjakan lagi,” katanya.

Ia mengaku seharusnya memang pihak Perumnas juga membenahi fasilitas dulu. Atau membangun hingga dinyatakan layak diserahkan.

Dia berharap Pemkab Malang dan Pemkot Malang kembali berkoordinasi agar dapat segera dituntaskan. Sebab selain masyarakat kota juga masyarakat di wilayah Desa Mangliawan akan merasakan manfaatnya.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang, Reza Budi Setiawan menyampaikan sebagian lahan yang menjadi  jalan buntu lantaran terdapat beberapa rumah ternyata milik orang per orang.  

Ia mengatakan secara siteplan oleh Perumnas yang disampaikan kepada DPKPCK tak sampai menyentuh wilayah tersebut.

“Jadi yang sesuai di siteplan Perumnas Sawojajar II itu hanya jalan sebelah pom bensin Sawojajar II sampai sebelah minimarket. Setelah itu tidak masuk siteplan Perumnas. Rumah-rumah itu milik masyarakat murni kalau membebaskan itu perlu duduk bareng Pemkot Malang, Pemkab Malang dan pemilik rumah,” katanya.

Sementara Pemkot Malang mengaku tidak memiliki kekuatan besar untuk memastikan kelanjutan proyek jalan tembus Jalan Danau Jonge- Jalan Terusan Sulfat. Pasalnya apa yang menjadi tanggungjawab Pemkot Malang sudah selesai  dilaksanakan. Sisanya, menunggu tindaklanjut Pemkab Malang.

Meski begitu Pemkot Malang mengingatkan bahwa proyek jalan tembus sangat penting untuk kedua daerah agar bisa direalisasikan secepatnya. Karena berhubungan dengan kelancaran lalu lintas. Terutama arus lalu lintas yang datang dari arah Exit Tol Pandaan-Malang melalui gerbang Madyopuro.

Ini ditegaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Dandung Djulharjanto.

“Kita tetap menunggu saja. Kan kita (Pemkot Malang) sudah selesai pekerjaannya. Selanjutnya wewenang Kabupaten Malang. Kalau koordinasi kita terus koordinasi. Tapi lebih dari itu, kita tak  beranai melampui,” tegas Dandung.

Ia mengakui, Pemkab Malang kemungkinan memiliki prioritas lain untuk pembangunan fisik. Akan tetapi pihaknya mengingatkan kembali pentingnya proyek tersebut segera diselesaikan.

Dikarenakan situasi yang perlu diperhatikan saat ini adalah kepadatan lalu lintas dari exit tol Madyopuro dan juga di kawasan Sawojajar. Tidak sedikit warga kabupaten yang mengakses.  Seperti di Sawojajar dan sekitarnya.

“Dengan adanya jalan tembus, sudah pasti beban yang ada di Sawojajar dan sekitarnya itu bisa terkurangi. Karena yang dari exit Tol Madyopuro mau ke pusat kota bisa melewati jalan tembus. Kendaraan tak menumpuk lagi di Sawojajar,” urai  Dandung. (tyo/ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img