spot_img
Tuesday, June 24, 2025
spot_img

Menyambut HUT ke 3 Malang Posco Media, Koran Menolak Punah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Sejumlah koran dikabarkan gulung tikar. Gak bahaya tah? Menurut saya, kondisi ini super bahaya. Bagaimana tidak bahaya kalau media cetak koran yang selama ini menjadi sumber rujukan utama masyarakat harus tergilas digitalisasi. Kalau koran sampai mati, sesungguhnya tak hanya para awak media yang dirugikan, namun masyarakat juga bakal kehilangan haknya dalam mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya.

          Tak semua koran memang mati. Ada juga yang sedang tiarap, sekarat, hingga semakin kritis kondisinya. Hanya koran yang terus berinovasi dan mengikuti gelombang perubahan (disrupsi) yang bisa tetap eksis. Satu di antara koran yang masih tetap mampu menemani pembaca setianya adalah koran Malang Posco Media. Koran dengan tagline “Asli Korane Arek Malang” ini terbukti masih tetap survive, tetap eksis, bahkan semakin moncer.

          Malang Posco Media genap berusia tiga tahun pada 1 Agustus mendatang. Walaupun usianya terbilang muda, sejatinya koran ini lahir dan hidup dari para jurnalis senior, pioner koran di Malang Raya. Berkat kemampuannya terus berinovasi, mengikuti perkembangan teknologi, dan menjawab pola konsumsi informasi masyarakat yang terus berubah, koran yang sedang anda baca ini masih tetap dicintai masyarakat.

          Dengan spirit “Lebih Hebat” koran ini bertekat menolak punah. Malang Posco Media terus berinovasi dengan beragam wujud produk informasinya. Aneka platform media kekinian juga dirambah oleh media ini. Pasukan digital Malang Posco Media dipersiapkan dengan matang untuk memanjakan khalayaknya. Koran ini hadir tak hanya berwujud koran konvensional, namun juga tersedia dalam format e-koran, online, radio, video, infografis, dan beragam sajian informasi lain guna menjawab kebutuhan tak hanya bagi pembaca, namun juga bagi penonton dan pendengarnya.

Jurnalisme Autentik

          Menilik sejarah, pers lahir berawal dari media cetak setelah ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada abad ke-15. Inovasi cetak ini, yang dikenal sebagai mesin cetak yang menberikan landasan penting bagi perkembangan pers dan penyebaran informasi yang lebih luas. Munculnya revolusi industri abad 19 semakin mempercepat produksi media cetak dan koran jadi semakin populer di banyak negara.

          Koran adalah marwah dari jurnalisme karena peran pentingnya dalam menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan mendalam kepada masyarakat. Di tengah era digital dengan perkembangan pesat media daring dan media sosial, koran tetap memiliki nilai tersendiri dan dianggap sebagai salah satu bentuk jurnalisme yang paling autentik dan teruji. Semua produk informasi yang tersaji di media konvensional, termasuk koran, telah melalui proses editorial yang ketat dan pengawasan yang teliti.

          Proses yang ketat di ruang redaksi koran guna memastikan bahwa berita yang disajikan adalah fakta yang terverifikasi dengan baik. Hal inilah yang menjadikan produk koran lebih mampu membangun kepercayaan pembaca. Media cetak memungkinkan menyajikan laporan yang lebih mendalam dan analisis yang komprehensif dibandingkan dengan berita cepat di media daring. Jurnalisme investigasi dan laporan mendalam membantu pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu kompleks.

          Dalam era informasi yang berlimpah saat ini, koran berperan sebagai penyaring informasi, membantu membedakan berita yang sahih dari hoaks atau berita palsu yang beredar di dunia maya. Sejumlah koran yang independen berfungsi sebagai wadah bagi para jurnalis untuk mengungkap kebenaran dan memberikan laporan yang tak kenal kompromi. Media cetak juga mengutamakan penggunaan bahasa dan tata letak yang terstruktur dengan baik, sehingga memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.

Andai Tak Ada Koran

          Saya termasuk orang yang masih optimis bahwa koran tak akan punah. Sejatinya media cetak berwujud koran adalah nyawa jurnalisme yang sejatinya. Untuk itu, para jurnalis koran perlu terus bersemangat menjaga keberlangsungan hidup medianya. Masyarakat pun perlu turut terlibat menghidup-hidupi media koran ini demi terjaganya sumber informasi yang jernih di tengah banjir informasi saat ini.

          Philip Meyer (2004) dalam bukunya “The Vanishing Newspaper” memang pernah memprediksi bahwa koran akan mati tahun 2043. Semua pengelola media dituntut mampu menjalankan medianya sebagai sebuah institusi pers di samping tetap harus mampu menjaga kelangsungannya sebagai sebuah institusi bisnis. Situasi tarik menarik kepentingan antara idealisme dan bisnis yang sering menjadi dilema bagi media massa. Apalagi saat ini pola konsumsi informasi masyarakat telah banyak bergeser ke media sosial.

          Seandainya tak ada koran, maka pluralisme media bisa terbatas, karena sumber-sumber informasi akan lebih bergantung pada media daring dan media elektronik. Di samping itu, bisa terjadi penurunan kualitas jurnalisme. Media cetak seringkali membuat investigasi dan laporan mendalam yang membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih besar. Tanpa media cetak, pelaksanaan jurnalisme mendalam bisa berkurang, dan lebih banyak berita berpotensi menjadi berita cepat dan dangkal.

          Andai koran menghilang risiko berita palsu dapat meningkat karena koran melewati proses editorial dan pengawasan yang ketat. Kehadiran media cetak yang beragam membantu mendorong kebebasan pers dan pluralisme informasi. Kehilangan media cetak dapat mengurangi variasi perspektif dan mempengaruhi kebebasan media.

          Meskipun perkembangan teknologi telah mempengaruhi bentuk dan tampilan koran, penting diingat bahwa kehadiran koran tetap memberikan nilai tambah dalam masyarakat dan dunia jurnalisme. Adaptasi dan inovasi diperlukan untuk memastikan media cetak tetap relevan dan berkelanjutan dalam era digital saat ini.

          Ketika hingga detik ini koran Malang Posco Media masih sanggup terbit, itu artinya koran ini benar-benar menolak punah. Selain komitmen kuat para pengelola dan para jurnalisnya, dukungan kuat dari para pembaca menjadi penyambung nyawa agar media tetap eksis. Sejatinya masyarakat juga dirugikan atas kematian sebuah media. Dukungan masyarakat sangat berarti bagi terwujudnya keberlangsungan media yang sehat yang menyediakan asupan informasi berkualitas.

          Selamat ulang tahun koran Malang Posco Media. 1 Agustus nanti, “Asli Korane Arek Malang” ini genap berusia tiga tahun. Jangan dipandang usianya yang masih belia, namun lihatlah bahwa media cetak lokal ini terlahir dari tangan dingin para jurnalis senior yang punya idealisme dan dedikasi yang tinggi demi menghadirkan informasi yang berkualitas bagi masyarakat. Tamales Ngalu Nuhat koran Malang Posco Media. Wow,…Koran! (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img