Perhelatan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 memang syarat dengan kehangatan yang seringkali memicu tejadinya diskusi pro-kontra di ruang publik. Diskusi hangat terkait Pilpres beberapa hari ini adalah berkenaan dengan perubahan rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pelaksanaan model debat pasangan Capres-Cawapres.
KPU berencana akan meniadakan acara debat antara Calon Wakil Presiden (Cawapres), dimana keputusan ini dianggap oleh para pengamat sebagai bentuk pelanggaran atas norma aturan yang berlaku. Sebagaimana diketahui bahwa agenda dan proses pelaksanaan debat kandidat Capres dan Cawapres dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) diatur di dalam Pasal 277 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Selain itu, agenda debat tersebut juga diatur di dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum, dimana dinyatakan bahwa debat untuk Calon Persiden dilakukan sebanyak 3 kali, sementara debat untu Calon Wakil Presiden dilakukan sebanyak 2 kali.
Dalam sistem politik dan ketatanegaraan Indonesa, peran Presiden dan Wakil Presiden sangat penting dalam menjalankan roda pemerintahan. Khusus terkait peran Wakil Presiden, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 bahwa Wakil Presiden memegang peran krusial dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan mendukung kepemimpinan Presiden.
Wakil Presiden dipilih bersamaan dengan Presiden melalui pemilihan umum. Kedudukan Wakil Presiden adalah wakil dari Presiden dan menjadi pelaksana tugas Presiden jika Presiden berhalangan sementara atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya.
Wakil Presiden, bukan hanya sekadar pengganti Presiden saat berhalangan. Perannya yang kompleks mencakup aspek kepemimpinan, diplomasi, dan pembangunan nasional. Dengan melaksanakan tugas-tugas ini, Wakil Presiden menjadi bagian integral dari struktur pemerintahan yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan dan kemajuan bagi seluruh rakyat Indonesia. Wakil Presiden memiliki fungsi dan tugas yang sangat penting.
 Secara umum fungsi dan tugas Wakil Presiden meliputi antara lain sebagai berikut; Pertama, Menggantikan Presiden saat berhalangan. Salah satu tugas utama Wakil Presiden adalah menggantikan Presiden jika Presiden berhalangan sementara atau tidak dapat melaksanakan tugasnya. Hal ini penting untuk menjaga kelancaran roda pemerintahan dan kontinuitas kepemimpinan.
Kedua, Bertindak sebagai penasihat Presiden. Wakil Presiden diharapkan memberikan masukan dan saran kepada Presiden dalam proses pengambilan keputusan. Perannya sebagai penasihat membantu memastikan bahwa kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pemerintah mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
Ketiga, Mewakili negara dalam acara resmi. Wakil Presiden sering kali ditugaskan untuk mewakili negara dalam acara resmi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Keterlibatan ini menunjukkan tingkat kepercayaan pada Wakil Presiden untuk menjalankan peran diplomatik yang penting.
Keempat, Keterlibatan dalam pembangunan nasional. Wakil Presiden dapat terlibat secara aktif dalam berbagai program pembangunan nasional. Ini termasuk menghadiri acara-acara pembangunan, mengunjungi daerah-daerah terpencil, dan berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung pembangunan ekonomi dan sosial.
Kelima, Pemberdayaan dan pemajuan masyarakat. Wakil Presiden juga memiliki peran dalam pemberdayaan dan pemajuan masyarakat. Melalui program-program kesejahteraan dan pembangunan sosial, Wakil Presiden dapat berkontribusi pada upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Soal Agenda Debat Cawapres
Top of FormDebat calon wakil presiden merupakan salah satu momen krusial dalam setiap proses pemilihan umum. Debat bukan hanya sekadar pertukaran argumen antara calon, tetapi juga sebuah wadah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pemilih. Urgensi debat calon wakil presiden dapat dilihat dari beberapa aspek yang memainkan peran penting dalam membangun kesadaran dan pemahaman pemilih.
Pertama, Penjelasan terkait visi dan misi.. Debat cawapres memberikan kesempatan bagi para kandidat untuk menjelaskan visi dan misinya secara langsung kepada pemilih. Hal ini tidak hanya membantu pemilih memahami fokus utama kandidat, namun juga membuka pintu untuk penjelasan lebih lanjut mengenai rencana implementasi dan dampaknya terhadap masyarakat.
Kedua, Perbandingan kinerja dan kredibilitas. Debat menjadi panggung di mana pemilih dapat membandingkan kinerja dan kredibilitas calon wakil presiden. Pertanyaan yang diajukan oleh sesama calon atau moderator dapat menguji sejauh mana rekam jejak dan kompetensi calon dalam menghadapi tantangan yang kompleks.
Ketiga, Responsibilitas terhadap isu isu penting. Isu-isu penting dalam masyarakat seringkali menjadi pusat perhatian dalam debat calon wakil presiden. Pemilih memiliki hak untuk mengetahui pandangan dan rencana calon terkait isu-isu seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Debat memberikan kesempatan bagi calon untuk memberikan penjelasan rinci dan responsibilitas yang konkret terhadap isu-isu ini.
Keempat, Respons pertanyaan kritis dari moderator. Pertanyaan yang diajukan oleh moderator debat memainkan peran kunci dalam menggali informasi yang mungkin belum terungkap dalam pidato resmi atau kampanye. Pertanyaan kritis ini mendorong calon untuk berpikir cepat dan memberikan jawaban yang substansial, yang pada gilirannya memberikan pemilih gambaran lebih lengkap tentang kepribadian dan kompetensi calon.
Kelima, Membangun keputusan yang informatif. Debat memberikan informasi langsung kepada pemilih, memungkinkan mereka membuat keputusan yang lebih informatif dan berbasis pengetahuan. Dengan melihat dan mendengarkan calon berbicara, pemilih dapat membentuk pandangan mereka sendiri tentang karakter dan kompetensi calon.
Keenam, Peningkatan partisipasi pemilih. Partisipasi pemilih sering kali meningkat selama periode debat. Ketika pemilih merasa terlibat dalam proses pemilihan melalui debat, mereka cenderung lebih aktif dan berkomitmen untuk menggunakan hak pilih mereka.
Ketujuh, Pembentukan opini publik. Debat calon wakil presiden memainkan peran penting dalam membentuk opini publik. Pemilih dapat membentuk sikap mereka terhadap calon berdasarkan penampilan dan jawaban mereka dalam debat, yang dapat memengaruhi hasil pemilihan.
Dalam konteks demokrasi, debat calon wakil presiden bukan hanya sekadar ritual formal saja, tetapi juga sebagai media yang sangat penting dalam memperkaya diskusi politik dan membangun pemahaman yang lebih baik di antara para pemilih.(*)