MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat melaunching Buku Satu Abad Stadion Gajayana dan Spektrum Anak-Anak Kota Malang, di Gedung Malang Creative Center (MCC) Lantai 5, Sabtu (20/4) sore.
Kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT ke 110 Kota Malang ini berlangsung meriah, dihadiri para sastrawan, seniman dan tokoh di Kota Malang.
Wahyu menegaskan, dengan hadirnya Buku Satu Abad Stadion Gajayana maka membuka sejarah lama yang erat kaitannya dengan Kota Malang.
“Agar kita semua bisa kembali mengingat sejarah dari Stadion Gajayana itu sendiri. Apalagi saat ini Stadion Gajayana menjadi stadion tertua di Indonesia. Dulu ada stadion Menteng di Jakarta, tapi sekarang sudah dibongkar,” terangnya.
Menurutnya buku ini juga mengingatkan kepada masyarakat terkait dengan bagaimana cerita sejarah dari perjalanan Stadion Gajayana itu sendiri yang usianya mencapai satu abad.
“Saya sendiri yang asli Malang saja masih banyak yang belum tahu terkait dengan sejarah dari Stadion Gajayana itu sendiri. Buku ini ditulis oleh beberapa penulis dan merangkum bagaimana perjalanan sejarah dari stadion tertua di Indonesia ini, termasuk juga tercetusnya nama Gajayana,” paparnya.
Buku Satu Abad Stadion Gajayana yang diterbitkan oleh Media Nusa Creative, memiliki tebal 614 halaman dan ditulis oleh 36 penulis yakni Haris Wibisono, Dezzalina Dyana Paramita, Wasiska Iyati, Armudya Indra Permana, Dian Widatama, Lulut Edi Santoso, Meananing Windi A, Debita Aisyiyah Putri Ayu, Bachtiar Djanan, Khalyandhara Pramesthi Regita Wulan, Bagus Ninar, Ico Oemar, Teguh Yudi Cahyono, Restu Respati, Denise Resiamini Praptaningsih.
Serta Bambang AW, Abdul Muntholib, Abdul Malik, Novarita, Muhammad Nasa’i, Arief Wibisono, Robby Hidayat, Ari Ambarwati, Bagus Ary Wicaksono, Rendra Fatrisna Kurniawan, Yayuk Sulistiowati M.V, Eko Rody Irawan, Hengki Herwanto, Herman Aga, Satriya Paramandana, Agung H.Buana, Engelbertus Kukuh Widiatmoko, Hariani, Wahyu Eko Setiawan, RBG Kushariyono Arif Wibowo, Taufiq Saguanto.
“Sebagai wadah kebanggaan dan kebersamaan, Stadion Gajayana bukan sekedar bangunan bersejarah.Lebih dari itu, stadion ini adalah saksi bisu perjalanan panjang Kota Malang dari masa ke masa.Semangat juang para atlet, gemuruh sorak-sorai penonton, dan momen-momen bersejarah lainnya telah terukir di setiap sudut stadion ini,” jelasnya.
Sementara untuk Spektrum Anak-Anak Kota Malang berisi tentang kumpulan dari lukisan-lukisan anak-anak difabel yang ada di Kota Malang. Selain launching buku, acara tersebut juga turut serta memberikan penghargaan kepada para sastrawan anak, diantaranya Dr. Ari Ambarwati,M.Pd sebagai pemerhati sastra anak, Dwianto Setiawan sebagai penulis novel dan sastra anak-anak tahun 1980 sampai 2000 serta Anita eFN Sunardi sebagai penulis sastra anak era kekinian.
“Terkait sastra ini sangat mengapresiasi, karena selama ini sastra yang erat dengan penulis buku ini masih dipandang sebelah. Namun saat ini kita sadari bahwa dengan sastra ini bisa memberikan satu literasi terkait dengan apapun. Karena buku ini akan paling abadi dibandingkan yang lain,” tandansya. (adm/nug)