spot_img
Tuesday, December 5, 2023
spot_img
- Advertisement -spot_img

Message of Kanjuruhan Mulai Tayang, Inspiratif Bangkit dari Tragedi Kanjuruhan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MULAI TAYANG : Film Message of Kanjuruhan secara resmi tayang di Mopic Cinemas dan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat sejak Rabu (27/9) kemarin.(rexy qolbi/MPM)

- Advertisement -

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Film drama keluarga yang cocok menemani bersama keluarga, dengan berbagai motivasi kehidupan. Berjudul ‘Message of Kanjuruhan’, film yang diperankan oleh Hari Kusuma Dewi, Yatti Surachman dan artis lokal lain mulai bisa dinikmati di Mopic Cinemas Malang, sejak Rabu (27/9).

Film yang menceritakan kisah hidup Dewi dalam berusaha mencari nafkah sebagai seorang penari. Demi kehidupan sang anak bernama Ghana yang baru 11 tahun, yang diperankan oleh Rehana Azrina F. Serta untuk mencukupi kebutuhan di rumah di mana ia tinggal bersama Uti Yati (yang diperankan Yatti Surachman), nenek dari Ghana.

Diputarnya film ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat, untuk menjadi sosok lebih baik. Bahwa Kanjuruhan, bisa memberikan suntikan motivasi, bagi seluruh masyarakat khususnya warga Bhumi Arema.

Persahabatan antara Ghana dengan dua temannya yakni Alex dan Dimas, membawanya terjun semakin dalam ke dunia supporter sepak bola. Ketiganya yang penggemar berat olahraga si kulit bundar ini, berencana melihat pertandingan Super Big Match antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Uti Yati yang sangat mencintai sang cucu, mencarikan syal untuk Ghana, berharap bisa digunakan suatu saat nanti. Saat Ghana akan melihat pertandingan Singo Edan.

Film berdurasi 75 menit ini cukup menguras emosi penonton. Apalagi saat kepanikan Dewi, yang saat itu bekerja dan melihat banyak orang berlarian. Perasaan seorang ibu yang penuh khawatir, membawanya pulang kembali ke rumah dengan perasaan campur aduk.

Line Producer film Message of Kanjuruhan, May mengatakan bahwa melalui film ini ingin mengajak seluruh masyarakat Malang bangkit. Terinspirasi dari Tragedi Kanjuruhan, dalam film ini tidak ada pihak yang dibenarkan atau disalahkan.

“Bukan hanya menceritakan kisah drama persahabatan tiga orang anak pecinta bola, tapi juga mengangkat isu sosial dan budaya yang ada di Malang.


Film ini tidak berpihak kepada siapapun dan
tidak membenarkan atau menyalahkan tindakan
individu, kelompok atau instansi,” urainya.

Bagi masyarakat yang penasaran untuk lika-liku kehidupan Dewi dan Ghana, serta tingkah kocak Alex dan Dimas bisa langsung datang ke layar lebar. Saat ini film tersebut sudah tayang di Mopic Cinemas Malang dan Movimax di Malang. (rex/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
Pasang Iklan/Order Liputan