Malang Posco Media – Meta mengumumkan peluncuran model kecerdasan buatan (AI) terbarunya, Llama 2, yang menawarkan peningkatan performa yang signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Model ini dapat diakses secara umum untuk kepentingan riset dan komersial.
Llama 2 merupakan generasi penerus dari Llama, model AI yang mampu menghasilkan teks dan kode sebagai respons terhadap petunjuk pada sistem chatbot lainnya. Namun, sebelumnya, Meta membatasi akses ke model Llama karena alasan keamanan untuk mencegah penyalahgunaan.
Menurut laporan Tech Crunch pada Rabu (19/7), Llama 2 diluncurkan sebagai model open source yang akan tersedia di sejumlah platform, termasuk Azure, AWS, dan Hugging Face. Dalam pengembangan Llama 2, Meta berkolaborasi dengan Microsoft untuk memastikan optimalitas operasional di Windows. Selain itu, Meta juga bekerja sama dengan Qualcomm untuk menggunakan chip Snapdragon dan menghadirkan Llama 2 ke perangkat ponsel dan PC.
Llama 2 akan hadir dalam dua versi, yaitu Llama 2 dan Llama 2-Chat, yang dirancang untuk melakukan percakapan dua arah. Kedua versi ini dibagi lagi menjadi tiga varian dengan berbagai kecanggihan, yaitu 7 miliar parameter, 13 miliar parameter, dan 70 miliar parameter. Parameter tersebut digunakan sebagai indikator tingkat performa model AI, khususnya dalam menghasilkan teks.
Untuk melatih Llama 2, digunakan dua juta token, di mana setiap token mewakili teks mentah seperti “fan”, “tas”, dan “tic” yang mewakili kata “fantastic”. Meskipun memiliki tingkat performa yang baik, Meta mengakui bahwa pengujiannya belum mencakup semua skenario dunia nyata dan tolok ukurnya kurang memadai dalam hal keragaman, seperti dalam bidang pengkodean dan penalaran manusia.
Meta juga mengakui bahwa, seperti model AI lainnya, Llama 2 masih menghasilkan jawaban yang bias karena data pelatihan yang tidak seimbang. Sebagai contoh, model tersebut lebih sering menghasilkan jawaban dengan sebutan “he” daripada “she”.
Sebagai bagian dari kolaborasi dengan Microsoft, Meta menggunakan layanan Azure AI Content Safety untuk mendeteksi konten gambar dan teks yang tidak pantas, sehingga pengguna dapat menggunakan Llama 2 dengan lebih aman.(ntr/mpm)