MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam menjalankan program pendidikan Alquran, MI Baipas Malang menggunakan Metode Bil Qolam. Seperti bimbingan dan pelatihan mengaji untuk para guru yang dilaksanakan, Sabtu (16/3) lalu.
Pelatihan dan bimbingan tersebut langsung oleh pembina dari Bil Qolam Pusat, Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Singosari. Para pembina yang mengajar Bil Qolam pada guru di MI Baipas sudah bersyahadah.
“Program ini merupakan upaya untuk peningkatan mutu pendidikan kepada seluruh Asatidz MI Baipas Malang. Sehingga mereka bisa lulus tashih dan mendapatkan syahadah Alquran,” ucap Kepala MI Baipas Malang, Nur Miftakhul Rizqi, S.Pd.
Dalam pelatihan tersebut, para guru diberikan beberapa materi yakni, tahsin mulai tingkat jilid sampai Alquran, makhorijul huruf, sifatul huruf, tajwid dan ghoroibul quran dan metodologinya.
Dipilihnya metode Bil Qolam oleh MI Baipas Malang karena memiliki keunggulan dalam mengajarkan tajwid, memahami makna ayat, dan mengaplikasikan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
“Alhamdulilah, para asatidz (guru) tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan sesama. Hal ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan mendukung pertumbuhan spiritual yang positif,” ujar Rizqi.
Ia juga berharap, dengan pelatihan dan bimbingan yang dilaksanakan seminggu sekali oleh Pembina Bil Qolam Pusat bisa menghasilkan pembelajaran Alquran yang lebih maksimal.
Rizki juga menyampaikan, pelatihan dan bimbingan ini menjadi bukti bahwa metode pembelajaran Alquran yang inovatif seperti Bil Qolam dapat memperkaya pengalaman belajar dalam memahami dan menghayati pesan-pesan suci Alquran. “Kedepannya kegiatan ini dapat terus diadakan untuk meningkatkan kecintaan dan pemahaman terhadap Alquran,” ungkapnya.
Hasil pelatihan dari para pembina Bil Qolam akan diaplikasikan dalam pembelajaran kepada siswa melalui pendekatan yang interaktif dan menyenangkan. “Anak-anak kami diajarkan teknik-teknik tajwid, pemahaman makna ayat, serta aplikasi ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Rizqi. (hud/imm)