MALANG POSCO MEDIA, MALANG – MI Baipas Malang sukses besar menggelar Pentas Seni dan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA), Sabtu (23/12) lalu. Kegiatan ini digelar secara meriah, di Malang Creative Center (MCC) Lantai 7. Temanya, Kolaborasi Santri Dalam Bingkai Semangat Kebhinekaan. Dan dihadiri oleh 300 peserta terdiri dari para santri dan wali santri.
Ketua Yayasan MI Baipas Malang, Hindra Wahyu Jaya, dalam sambutannya menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah melancarkan kegiatan ini mulai para guru, wali santri, sponsor dan pihak-pihak yang terkait. Sehingga kegiatan berjalan dengan lancar dan sukses.
“Pentas Seni ini merupakan unjuk kreasi sekaligus tumbuh kembang pada minat yang ada di madrasah. MI Baipas Malang juga merupakan kelanjutan pendidikan, khususnya dari KB-RA Baipas,” ucap Hindra.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penma) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Abdul Mughni, S.Ag, M.Pd.
Dia menyampaikan apresiasi kepada MI Baipas Malang yang ikut serta mencerdaskan anak-anak yang ada di Kota Malang. Yang mana, MI Baipas Malang memiliki komitmen luar biasa untuk mengembangkan fitrah putra-putri para wali santri.
Ia juga berharap, kegiatan ini betul-betul merupakan kegiatan yang kompleks, yang didalamnya ada pengajaran, pendidikan, pengasuhan dan mengembangkan entrepreneur serta rasa cinta santri kepada negerinya.
“Semoga melalui pendidikan MI Baipas Malang, mereka akan tumbuh menjadi calon pemimpin masa depan. Sehingga kecerdasan spiritual, intelektualitasnya, sosialnya, emosionalnya bisa dikembangkan secara seimbang dan menjadikan anak yang soleh-solehah. Dan membimbing kedua orang tuanya menuju ke surga Allah SWT,” ucap Abdul Mughni.
Kepala MI Baipas Malang, Nur Miftakhul Rizqi, S.Pd sangat mengapresiasi dan bangga dengan penampilan para santri. Menurutnya, penampilan para santri sangat luar biasa. Semua yang hadir juga merasa senang dan mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Selama ini, para santri sudah membuat karya di madrasah. Dan kemarin, merupakan implementasi dengan menampilkan beberapa penampilan seperti menari, prakarya kerajinan tangan. Dan mereka sangat senang jika di suruh perform, ” ucap Rizqi.
Ia juga menyampaikan, dalam penampilan para santri yang sangat luar biasa ini, setiap perwakilan kelas menampilkan sembilan busana adat dari beberapa provinsi yakni, Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku, Madura, Riau, Kalimantan Barat, Aceh dan Jakarta.
Selain itu, para santri juga menampilkan Fashion Show Recycle, busana yang dibuat dari barang bekas. Ada lima busana yang ditampilkan yang bahanya dari koran, bungkus nasi, kresek dan beberapa barang bekas yang bisa dimanfaatkan.
“Ini merupakan pengalam pertama bagi santri. Dengan membuat busana dari bahan bekas, mereka menjadi tahu, ternyata koran dan kresek bisa dijadikan busana. Dan bisa memberikan pengetahuan baru terhadap santri bahwa ini bisa menjadi nilai ekonomis,” imbuhnya.
Membuat busana dari bahan bekas juga memberikan pembelajaran bagi santri. Mereka akan belajar untuk memanfaatkan suatu barang hingga tidak bisa dipakai kembali.
“Ini membelajari mereka untuk tanggung jawab. Sebagai contoh, jika pensil hilang mereka tidak langsung beli baru lagi. Tapi harus tanggung jawab dengan menggunakan barangnya sampai tidak bisa digunakan kembali. Dan mereka bisa belajar dengan memanfaatkan barang bekas. Sehingga akan menanamkan jiwa kewirausahaan dan kreativitas santri,” ucap Rizqi.
Dalam kegiatan tersebut, juga menampilkan drama kolosal santri serta pameran beberapa rumah adat hasil dari kolaborasi santri, guru dan wali santri. Para guru juga menampilkan musik angklung. Dan Ini merupakan pertama kalinya, penampilan musik dari para guru.
“Kedepan, akan ada ekstra musik. Kami sudah bekerjasama dengan UIN Malang. Jadi di madrasah tidak hanya ada seni rupa tapi juga seni musik. Dengan tujuan para siswa lebih kreatif lagi,” ungkapnya. (hud/sir/imm)