MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Kebonsari (YLPIK) menggelar kegiatan edukatif dan inspiratif bagi peserta didiknya. Acara yang berlangsung pada Jumat, (31/1) tersebut diikuti oleh 445 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan penuh antusias.
Peringatan tersebut diawali dengan sesi pengenalan organisasi NU melalui pemutaran video di setiap kelas. Dengan tujuan untuk membangun pemahaman siswa mengenai sejarah dan peran NU dalam berbagai bidang, termasuk agama, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
“Metode ini kami rancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Dengan harapan, siswa lebih memahami terhadap organisasi Islam terbesar di Indonesia ini,” ujar Kepala MI Islamiyah Nur Kholifah, S.Pd.
Setelah sesi edukasi, siswa diajak untuk menuliskan harapan mereka kepada NU di atas bentangan kain putih yang dipajang di lorong pintu masuk sekolah. Dengan penuh semangat, mereka menuliskan berbagai aspirasi. Mulai dari harapan agar NU semakin maju hingga doa untuk keberlangsungan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang terus lestari.
Nur Kholifah juga menyampaikan, selain kegiatan Harlah, MI Islamiyah juga rutin membiasakan praktik amalan nahdliyin di lingkungan madrasah. Seperti salat dhuha, siswa secara terjadwal melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan, dengan membaca Asmaul Husna setiap Selasa, Aqidatul ‘Awam pada Rabu, Tahlil di hari Kamis, Istighotsah pada Jumat, dan Burdah di Sabtu pekan keempat.
Kegiatan tersebut dilakukan secara serempak oleh seluruh siswa dan guru, menjadi bagian dari upaya menanamkan karakter ke-NU-an dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga berharap, dengan kegiatan ini generasi muda dapat semakin memahami dan mencintai NU sebagai wadah perjuangan Islam yang moderat serta mampu meneruskan nilai-nilai kebangsaan yang sejalan dengan ajaran Islam.
“Kami ingin menanamkan karakter dan jiwa ke-NU-an kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, agar tradisi dan amalan NU tetap lestari dan tidak tergerus oleh arus globalisasi,” ungkapnya.(hud/sir/lim).