.
Wednesday, December 11, 2024

Penganugerahan PKL Jurnalistik PBI UMM-Malang Posco Media

Milenis Awards Bertabur Penghargaan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Milenis Awards 2022/2023 yang digelar di Aula BAU, Senin (16/1) kemarin menjadi satu event yang begitu berkesan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Itu karena event yang merupakan Puncak Penganugerahan PKL Jurnalistik bekerjasama dengan Malang Posco Media ini bertabur apresiasi dan penghargaan bergengsi. 

Penghargaan diberikan kepada mereka yang berprestasi dengan berbagai macam nominasi. Antara lain nominasi marketing koran berbakat, foto rubrik terkece, marketing iklan berbakat, nama rubrik terkreatif. Selain itu, ada nominasi Pj rubrik berbakat, rubrik terbaik, foto terbaik, fotografer berbakat, judul berita terbaik dan berita terbaik.

Ada juga nominasi wartawan berbakat (mencari berita), wartawan berbakat (menulis berita), manajer berbakat serta penghargaan special awards bagi Tim Inti yang berperan penting dalam proses pembuatan koran Milenis. Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Dekan 1 FKIP UMM, Wakil Dekan 3, Kepala Prodi PBI, Sekretaris Prodi dan Pemimpin Redaksi Malang Posco Media.

Wakil Dekan 3 FKIP UMM Bayu Hendro Wicaksono, S.Pd., M.Ed., Ph.D mengaku salut melihat produk jurnalistik berupa koran yang dihasilkan para mahasiswa. Menurutnya tidak mudah membuat koran sebagai produk jurnalistik. Butuh fokus dan konsentrasi. “Kalau melihat produk jurnalistik yang begitu hebat ini, rasanya kurang kalau cuma 4 SKS. Harusnya bisa lebih,” katanya.

Bayu menuturkan dunia jurnalis bukan dunia receh. Karena pekerjaannya membutuhkan daya upaya yang cukup berat. Kalau tidak, mustahil akan menghasilkan produk yang bagus dan berkualitas. Menurutnya, dalam membuat produk jurnalistik butuh kompetensi, komunikasi dan kolaborasi. “Semua unsur ini harus ada. Dan itu telah dibuktikan oleh mahasiswa PBI yang telah berhasil melaksanakan PKL Jurnalistik bersama Malang Posco Media dengan menerbitkan koran Milenis,” ungkapnya.

Bayu mengimbau agar PKL Jurnalistik bisa terus berkembang. Terlebih sudah 12 karya dihasilkan berupa koran. Bisa jadi ke depannya program ini dikolaborasikan dengan program CoE yang ada di PBI UMM. “Supaya lebih terarah dan lebih meningkat kualitasnya. Dan akhirnya,  lulusan bisa langsung kerja,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kaprodi PBI UMM Arif Setiawan, M.Pd siap mengembangkan program jurnalistik menjadi CoE. Karena sejauh ini PBI sudah memiliki CoE entrepreneur Perbukuan. “Bahkan kalau bisa, jurnalistik ini bisa jadi CoE sendiri. Bukan gabungan dengan entrepreneur Perbukuan,” ucapnya.

Arif mengungkapkan, Koran Milenis sebagai produk ke-12 karya mahasiswa PKL Jurnalistik sangat membanggakan. Terlebih koran ini dihasilkan dengan komposisi mahasiswa yang tidak banyak. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.  Karena tahun ini bersamaan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Jadi mahasiswa terbagi menjadi dua kelompok. “Sangat luar biasa produk ini. Kami sudah membaca, hasilnya membanggakan,” katanya.

Menurut Arif, hasil yang luar biasa itu karena proses yang juga luar biasa. Mahasiswa harus berupaya besar mulai awal hingga menjadi produk koran. Butuh perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat.

“Prosesnya tentu tidak mudah. Mulai dari wawancara, menulis, layout hingga cetak. Bahkan sampai pada proses pemasaran yang berhasil menjual 1.000 eksemplar. Ini sangat luar biasa,” ungkapnya.

Arif berharap model PKL Jurnalistik bersama Malang Posco Media berlanjut terus secara kontinu. Dengan melakukan perbaikan dan inovasi-inovasi yang baru. “Semoga produk yang dihasilkan ini menjadi embrio dari CoE kelas unggulan di masa yang akan datang,” harapnya. 

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Malang Posco Media, Abdul Halim yang juga sebagai dosen PKL Jurnalistik PBI UMM mengapresiasi kinerja mahasiswanya. Meskipun terbentur dengan program MBKM namun PKL ini tetap mempu menghasilkan produk jurnalistik berupa koran.

“Dengan jumlah yang hanya sekitar 30 mahasiswa, mereka bisa. Apalagi tanpa dibekali dasar-dasar Jurnalistik, itu membuktikan bahwa mahasiswa memiliki kompetensi,” katanya.

Ia pun menegaskan bahwa dalam kegiatan jurnalistik butuh kedisiplinan dan tanggung jawab. Karena itu selama bimbingan, Halim bersikap tegas. Agar mahasiswa mendapat pengalaman dan gambaran sekilas sistem kerja dalam perusahaan pers. “Saya cenderung tegas dalam praktik PKL. Ini penting, supaya produk jurnalistik bagus dan karakter mahasiswa terbentuk,” tegasnya.(imm/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img