Oleh : drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur
Presiden Nusantara Gilang Gemilang
Jalan lintas selatan (JLS) atau yang kini lebih dikenal dengan pansela (Jalan pantai selatan) Provinsi Jawa Timur merupakan bagian dari program yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD), dimana Pansela ini menjadi salah satu prioritas bagi Pemerintahan Provinsi Jawa Timur sebagai upaya untuk mengurangi dipasritas antara wilayah Jawa Timur bagian utara dengan wilayah Jawa Timur bagian selatan.
Menurut keterangan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, Pansela yang memiliki target panjang total 628 kilometer ini merupakan mimpi besar untuk saling menghubungkan antar wilayah di Jawa Timur dengan segala potensi dan keragaman yang dimilikinya, sehingga bisa meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakatnya.
Hari ini, penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jawa Timur tidak bisa dipungkiri masih di dominasi oleh wilayah utara dengan besaran kurang lebih 40 persen, sedangkan di wilayah selatan hanya menyumbang 16 persen PDRB. Padahal jika kita telisik bersama pontensi alam dan keragamannya di wilayah selatan tidak kalah menjanjikannya dengan wilayah utara Jawa Timur.
Kabupaten Malang sebagai salah satu daerah yang menjadi bagian dalam proyek Pansela ini tentu menjadi sebuah keburuntungan tersendiri. Potensi laut dan keragamaan sumber daya yang ada di wilayah selatan Kabupaten Malang menjadi pelengkap yang sempurna atas keunggulan dan potensi yang dimiliki oleh jalan pantai selatan ini.
Terlebih posisi geografis Kabupaten Malang yang menjadi tapal kuda bagi dua pusat keunggulan kota, yakni Kota Wisata Batu dan Kota Malang yang menjadi sentral pendidikan di Indonesia dengan hampir 80 perguruan tinggi dan lebih dari 300 ribu mahasiswa yang menghuni.
Dalam sudut pandang kelengkapan “resources” dan “opportunity” yang dimiliki oleh Kabupaten Malang, sudah selazimnya pemerintah Kabupaten Malang menjadikan prioritas dalam hal pembangunan disektor pariwisata lintas selatan dan segala potensi ekonomi yang ada di sekitarnya sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah selatan Malang.
Tentu berbicara membangun dan mengoptimalkan potensi wisata dan ekonomi wilayah selatan Malang tidak bisa terlepas dari upaya pemerintah untuk menghadirkan infrastruktur yang memadai. Jalan protokol yang layak, fasilitas umum yang lengkap dan berbagai fitur kelengkapan lainnya, yang tentu ini akan secara otomatis menjadi magnet pendorong bagi wisatawan yang selama ini hanya berkunjung ke Kota Batu, atau hanya mengantar / menjenguk anaknya yang sedang belajar di Kota Malang, untuk sekaligus mencicipi keelokan wisata di wilayah Pantai selatan Malang.
Disamping itu, ketika infrasturktur ini bisa diwujudkan dengan baik, potensi ekonomi seperti Tempat pelelangan ikan yang ada di Sedangbirupun akan ikut terdongkrak potensi marketnya. Keterhubungan yang mudah menjangkau ke pusat-pusat market di tengah Kota akan menggairahkan geliat potensi tangkapan ikan yang ada di wilayah selatan Kabupaten Malang.
Mimpi lintas selatan Malang menjadi pusat keunggulan di Malang sudah seharusnya menjadi konsentrasi yang serius bagi pemerintah Kabupaten Malang untuk mewujudkannya. Upaya sinergi dan kolaborasi untuk mewujudkan mimpi tersebut harus terus di upayakan.
Keelokan dan keindahan lintas selatan Malang, bukan hanya akan menjadi magnet bagi potensi wisata yang sangat besar di Malang Raya, namun juga akan menjadi pendobrak PDRB Jawa Timur, sebagaimana mimpi besar pemerintah Jawa Timur agar disparitas antara wilayah selatan dan wilayah utara Jawa Timur bisa berimbang, agar kesejahteraan dan kemakmuran juga turut dinikmati oleh masyarakat diwilayah selatan Malang, agar anak-anak muda desa di wilayah selatan Malang mereka lebih memilih untuk berkarir di desanya dan wilayahnya dibandingkan harus hijrah ke kota.
