MALANG POSCO MEDIA, MALANG –Pekik takbir menggema di MIN 1 Kota Malang. Madrasah di Jalan Bandung ini mendadak riuh. Suara senjata juga bergemuruh memekik telinga. Letupan dan desingan peluru beradu dengan bambu runcing.
Para pejuang kemerdekaan bangsa tengah bertempur melawan penjajah Belanda. Mereka mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan Tanah Air Indonesia. Mayat pun bergelimpangan. Asap mengepul beterbangan di udara.
Berkali-kali takbir berkumandang. Diiringi runtuhnya raga para pejuang syahid di jalan Allah. Memang itu cita-cita mereka. Cita-cita luhur, merdeka atau mati.
Pertempuran ini tentu bukan yang sebenarnya. Melainkan drama yang ditampilkan oleh siswa-siswi MIN 1 Kota Malang. Mereka tampak semangat memperagakan perjuangan para pahlawan saat perang yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945 silam.
Ketua Pelaksana Hari Pahlawan MIN 1 Kota Malang, ….mengatakan, untuk penampilan drama persiapannya tidak lebih dari seminggu. Namun dia bersyukurlah para siswa mampu menyajikan dengan hasil terbaik. “Kami hanya melibatkan kelas 6 saja, kelas yang lain fokus dengan pembelajaran. Hanya saat penampilan drama semua ikut menonton,” katanya.
Atraksi drama Hari Pahlawan baru tahun ini digelar di MIN 1 Kota Malang. Tahun-tahun sebelumnya hanya melaksanakan upacara bendera. “Tahun ini kita konsep berbeda dengan drama, supaya anak-anak kami menghayati peristiwa besar yang terjadi pada 10 November 1945 di Surabaya,” ucap Yaqin.
Dia berharap anak didiknya mampu mengambil banyak pelajaran dalam peringatan Hari Pahlawan ini. Supaya mereka dapat bersyukur dan menghargai jasa-jasa para pahlawan. “Bahwa untuk meraih kemerdekaan itu tidak mudah. Tidak hanya mengorbankan harta, tetapi jiwa dan raga,” terangnya.
Drama diakhiri dengan sketsa pemakaman para pahlawan yang gugur di medan perang. Guru-guru pun ambil bagian dalam adegan ini dengan menaburkan bunga diatas pusara para pahlawan. Diiringi dengan lagu Surabaya yang dinyanyikan serentak oleh seluruh siswa.
Peringatan Hari Pahlawan di MIN 1 Kota Malang diawali dengan Upacara Bendera. Lalu ada penampilan fashion show busana pahlawan dan seragam profesi. Seperti dokter, TNI, Polri, pilot, PMI, kontraktor, petani, nelayan, guru, pengacara dan lain-lain. Para siswa baik yang tampil maupun yang menonton tampak antusias. (imm)
