MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Siswa-siswi MIN 2 Kota Malang (MINDATAMA) memborong habis piala Lomba Baca Kitab Kuning Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Malang. Gelar Juara 1, 2 dan 3 diborong oleh siswa madrasah di Jalan Kemantren Sukun. Sebuah kebanggaan tentunya atas pencapaian luar biasa ini.
Kepala MIN 2 Kota Malang, Nanang Sukmawan S.Pd, M.Pd.I tak henti-henti mengucap syukur akan prestasi hebat tersebut. Program baca kitab kuning yang digagasnya hampir setahun yang lalu, membuahkan hasil yang memuaskan. “Alhamdulillah, kami bersyukur. Anak-anak luar biasa dalam lomba ini. Kami bangga pada mereka. Dan kami bersyukur pendidikan baca kitab kuning di madrasah ini tidak sia-sia,” ungkapnya penuh bahagia.
MINDATAMA memiliki program kajian kitab kuning. Dan kajian ini sudah menjadi salah satu program ekstrakurikuler. Belum lama program ini dilaunching. Belum genap satu tahun. Meskipun begitu hasilnya sudah nyata. Yakni dengan prestasi lomba yang digelar Kankemenag.
Lomba tersebut digelar 19 Desember 2024 lalu. Kriteria penilaian tidak hanya pada makna, tetapi juga cara baca yang sesuai kaidah Bahasa Arab yang benar.
Juara lomba ini diumumkan 3 Januari 2025 lalu. Saat Hari Amal Bakti ke-79 Kementerian Agama Republik Indonesia. Dengan bangga siswa MIN 2 Kota Malang membawa trofi Juara 1, 2 dan 3. Mereka adalah Juara 1 Sekar Dara Jingga (5A), Juara 2 Safa Nur Aini Safira (6D) dan Juara 3 Azkayla Haifannida Putridimas (6E).

Nanang mengungkapkan alasannya membuka program Kajian Kitab Kuning di madrasah. Pertama, MINDATAMA adalah lembaga yang bercirikan Islam. Di bawah naungan Kemenag. Maka perlu adanya penguatan materi keislaman. Salah satunya melalui pembelajaran Kitab kuning.
Alasan kedua, memberikan bekal bagi siswa saat mereka lulus nanti. Pasalnya hampir 50 persen lulusan MINDATAMA melanjutkan studinya ke pondok pesantren atau mahad. Sehingga ini akan menjadi bekal yang bermanfaat. “Kami ingin membekali anak-anak dengan keterampilan membaca kitab kuning khususnya bagi mereka yang nantinya melanjutkan ke pesantren.
Atau mereka yang nantinya akan tinggal di mahad. Insyaallah anak-anak tidak akan kesulitan dengan bekal ini,” terangnya.
Nyatanya, program ekstrakurikuler Kajian Kitab Kuning itu mendapat respon yang cukup baik dari siswa. Peminatnya banyak. Ada 96 anak yang bergabung dalam program ini. Mereka adalah siswa kelas 3, 4, 5 dan 6.
Untuk mengikuti lomba kitab kuning guru melakukan seleksi. Sehingga didapat lima siswa. Mereka menjadi delegasi MINDATAMA. “Menjelang lomba pembinaan kami lakukan secara intensif. Supaya anak-anak lebih siap. Baik mental maupun kemampuan,” tuturnya.
Kepada para juara, MINDATAMA pun memberikan penghargaan. Bagi yang juara 1 bebas SPP selama satu tahun. Juara 2 dan 3 mendapat uang dari komite madrasah. “Ini penghargaan dari kami, selain mereka juga mendapat hadiah dari Kankemenag,” pungkasnya. (imm/sir/udi)