MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Dosen Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas Merdeka (UNMER) Malang memberikan pelatihan akuaponik kepada siswa-siswi SMK Negeri 5 Malang. Kegiatan ini dalam upaya melestarikan lingkungan dan mengembangkan praktik-praktik yang berkelanjutan.
Ketua Tim PKM Bambang Nurdewanto, S.Kom., M.Kom mengatakan, SMK sebagai pendidikan vokasi memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan, dan kepedulian terhadap lingkungan. Akuaponik sebagai sistem budidaya ikan dan tanaman secara bersamaan, dinilai sebagai solusi yang tepat untuk menjawab tantangan tersebut.
“Pada pelatihan ini para siswa belajar bagaimana teori tentang siklus nutrisi, ekosistem, dan proses kimiawi diterapkan dalam sistem nyata. Selain itu, pelatihan ini diharapkan menumbuhkan minat wirausaha di kalangan siswa, terutama di bidang pertanian dan menanamkan kesadaran akan pentingnya lingkungan dan pertanian berkelanjutan,” ucapnya kepada Malang Posco Media, Kamis (12/9) kemarin.
Bambang Nurdewanto mengungkapkan, selama ini pihak sekolah masih kurang mengoneksikan antara materi pembelajaran dengan lingkungan sekitar sekolah. Hal itu karena keterbatasan lahan untuk kegiatan belajar di luar kelas. “Terkait kendala tersebut, kami berinisiatif membuat sistem akuaponik yang sangat efisien pada lahan minim. Dengan akuaponik ini, siswa belajar prinsip-prinsip sains (biologi, kimia, ekologi), dan teknologi. Mereka juga bisa mendirikan usaha sosial berbasis akuaponik.” katanya.
Bambang menerangkan di samping kolam ikan sekolah, ada sedikit lahan kosong yang tidak terpakai. Ia menyarankan pihak sekolah agar lahan tersebut digunakan sebagai tempat penerapan sistem akuaponik. Salah satu alasannya tempat tersebut cukup mendapatkan paparan sinar matahari yang merupakan elemen penting dalam sistem akuaponik.
Setelah sistem akuaponik terpasang, pada 2 September 2024 siswa-siswi SMK Negeri 5 mendapatkan pelatihan langsung oleh ahli terkait akuaponik. Para siswa belajar cara memasang tanaman ke netpot, mengubah limbah ikan menjadi nutrisi untuk tanaman, dan cara tanaman membersihkan air untuk ikan. “Diharapkan pada masa panen dalam kurun waktu sekitar 25 hari, hasil panen dari sistem akuaponik tersebut bisa menjadi produk usaha para siswa,” ungkapnya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan oleh Bambang Nurdewanto, S.Kom., M.Kom., Dr. Ninik Catur Endah Yuliati, S.Kom, M.Kom., dan Rahmatina Hidayati, S. Kom., M. T. Kegiatan ini didanai oleh DRTPM Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (imm/adv/udi)