Tuesday, March 4, 2025

Miris, Pagar Makam Hampir Roboh

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Warga RT 07/RW 03, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, tak tinggal diam melihat pagar tembok Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kertoaji yang semakin miring dan terancam roboh. Kekhawatiran ini muncul karena pagar yang rapuh dapat membahayakan pengendara yang melintas di sekitarnya.

Tak ingin menunggu hingga ada korban, warga bertindak cepat dengan memasang penyangga darurat berupa sepuluh batang bambu untuk menopang pagar.

-Advertisement- Pengumuman

“Kami takut kalau tiba-tiba roboh. Tiap hari banyak pengendara lewat sini,” ujar Ketua RT 07/RW 03, Yatmuji kepada Malang Posco Media, Senin (3/3) kemarin.

Menurutnya, warga sudah mengajukan perbaikan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, namun hingga kini belum ada tindakan. Sementara itu, Bendahara RW, Ari (65), menilai bukan hanya faktor cuaca yang memperparah kondisi pagar, tetapi juga keberadaan pohon besar di dekatnya.

“Akar dan batang pohon yang menjulang menekan pagar, membuat kemiringannya semakin parah,” jelasnya.

Ari mengungkapkan bahwa sejak 2023, pagar TPU Kertoaji sudah menunjukkan tanda-tanda miring. Namun, karena tak ada perbaikan dari pemerintah, kondisinya terus memburuk hingga saat ini.

“Sekarang miringnya sudah mengerikan. Makanya, kami pasang bambu sementara supaya tidak ada kecelakaan,” imbuhnya.

Menanggapi hal ini, Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum (PPU) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Abdi Cukup Santosa, mengakui pihaknya mengetahui kondisi pagar tersebut. Namun, ia menyatakan perbaikan tak bisa dilakukan karena TPU Kertoaji tidak tercatat dalam daftar aset milik Pemkot Malang.

“Sejauh yang kami tahu, makam ini merupakan lahan swadaya masyarakat. Kami tidak bisa serta-merta memperbaikinya tanpa kejelasan status kepemilikan,” kata Abdi.

Ia menyarankan warga untuk menelusuri lebih lanjut riwayat kepemilikan lahan tersebut.

“Bisa ditanyakan ke kelurahan atau pihak terkait, siapa pemilik awalnya dan apakah ada ahli waris,” tambahnya.

Meski belum ada kepastian dari pemerintah, warga berharap ada perhatian lebih terhadap masalah ini. Mereka khawatir jika dibiarkan lebih lama, pagar benar-benar roboh dan menimbulkan korban.

“Harapan kami sederhana, cukup diperbaiki sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkas Yatmuji. (mg/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img