MALANG POSCO MEDIA, MALANG – MI Terpadu Ar-Roihan Malang berhasil meraih Juara Umum dalam Ajang Kreasi dan Seni (AKSI) ke -XII 2023 yang digelar oleh MTs Almaarif 01 Singosari pekan lalu.
Prestasi yang diraih dalam ajang tersebut yakni, Juara 3 Gobak Sodor, Juara 1 Bahasa Inggris, Juara 2 Bahasa Inggris, Juara 3 Kaligrafi, dan Juara 2 Al Banjari.
“Alhamdulillah MIT Ar Roihan Malang kembali meraih juara umum di ajang Aksi 2023. Ini merupakan kedua kalinya kami meraih juara umum,” ucap Kepala MIT Ar Roihan Malang, Dr. Lailil Qomariah, M.Pd.
Ia juga menyampaikan, persiapan latihan para siswa kurang lebih dua minggu ketika para siswa sedang melaksanakan ujian semester. Sebelumnya, para siswa ini sudah diseleksi oleh para pembina yang berdasarkan rekomendasi wali kelas dan beberapa guru. Siswa yang lolos seleksi mengikuti serangkaian latihan rutin setelah ujian satu hingga dua jam.
“Para pembina mayoritas dari kalangan guru saja dan beberapa guru ekstrakurikuler. Awalnya kami ragu karena memang anak-anak sedang ujian, ditakutkan mengganggu belajarnya. Tapi dengan semangat dan kerja kerasnya serta dukungan dari kepala madrasah, para guru serta orang tua, maka kami termotivasi dan yakin pasti bisa,” imbuhnya.
Tujuan MIT Ar-Roihan Malang dalam keikutsertaan setiap kompetisi adalah menggali bakat dan kemampuan para siswa yang terpendam, karena di MIT Ar-Roihan Malang sendiri memiliki siswa-siswa yang hebat. Dan MIT Ar-Roihan Malang juga menyediakan kurang lebih 35 jenis ekstrakurikuler. Sehingga para siswa bisa memilih dan mengikuti sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kemudian, meningkatkan kepercayaan diri kepada siswa supaya bisa tampil berani di depan umum. Menang atau kalah, yang terpenting adalah siswa berhasil menampilkan kemampuannya secara maksimal dan tentunya itu juga bisa mendukung kemampuan bersosialisasinya.
Selain itu, bisa melatih kedisiplinan siswa melalui latihan rutin yang dilaksanakan hampir setiap hari. Sehingga menanamkan kekuatan mental terhadap diri siswa, misal siswa sebelumnya pernah ikut lomba namun kalah atau siswa yg baru ikut lomba.
“Dari situ, mereka bisa belajar dari kesalahan dan selalu berlapang dada menerima kekalahan dan bangkit lagi untuk meraih kesuksesan. Dan tentunya kami juga bisa menjalin silaturahmi kepada peserta dan lembaga lainnya,” ujar Lailil Qomariah.
Lailil juga bersyukur dan terharu. Karena, sebelum mengikuti lomba AKSI juga mengikuti beberapa lomba di salah satu sekolah di kota Malang dan belum beruntung. Dari pengalaman lomba tersebut, mereka bisa mengambil banyak hikmah dan pelajaran. Sehingga bisa memperbaiki diri mulai menyeleksi peserta dengan ketat di madrasah serta strategi latihan yang terarah.
“Alhamdulillah kami bersyukur ini adalah hadiah prestasi akhir tahun yg sangat indah dari Allah SWT. Semoga di lomba-lomba berikutnya kami bisa mewakilkan banyak siswa yang berprestasi dan selalu konsisten. Sekaligus mencari bibit-bibit baru dari kelas bawah yang mempunyai bakat di berbagai bidang seperti, bidang akademik dan non akademik, seni, olahraga dan lain,” harapnya. (hud/imm)
