MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wali Kota Malang Sutiaji memaknai bahwa Kota Malang memiliki tekad untuk bangkit dan lebih baik di sisi ekonomi pasca pandemi Covid-19. Kemandirian ini diimplementasikan dengan kebijakan-kebijakan fiskal daerah yang mandiri.
Di tahun ini, kata Sutiaji, target PAD Kota Malang sudah ditingkakan signifikan menjadi lebih Rp 1 triliun dengan niatan menjaga kemandirian fiskal daerah.
“Basis kebijakan kita untuk mandiri adalah penguatan fiskal daerah. Kebijakan diarahkan untuk menguatkan pertumbuhan UMKM. Kita akan mengupayakan daya saing UMKM kita berkembang jauh. Potensi seperti kampung tematik, kerajinan, kuliner, fashion kita yang sedang naik daun akan didukung,” tegas Sutiaji.
Prinsip kerjasama dengan pihak ketiga, membuka lebih banyak peluang investasi pun menjadi salah satu strategi. Dengan mempermudah pelayanan perizinan, Kota Malang diyakini bisa lebih mandiri menjaga fiskal daerah.
Kemudian, lanjutnya, Tangguh dimaknai bahwa Kota Malang siap menghadapi berbagai disrupsi ekonomi, isu pangan, lingkungan dan dinamika tahun politik yang akan datang.
“Dengan modal salam satu jiwa, penguatan toleransi kita dalam keberagamaan. Saya punya keyakinan warga Malang ini kuat dan tangguh menjalani semua hal. Kita tunjang dengan transformasi birokrasi juga,” jelasnya.
Birokrasi, kata Sutiaji, dilakukan dengan profesional, akuntabel dan responsif. Penguatan layanan publik, kemudahan warga mengakses layanan dasar menjadi konsen.
Sementara itu, makna Berkelanjutan adalah sebuah harapan atas kesinambungan upaya mencapai tujuan-tujuan pembangunan lokal. Sutiaji menyampaikan bahwa Pemkot Malang akan terus melanjutkan roadmap pembangunan dengan kearifan lokal yang mandiri dan tangguh tadi.
“Juga selaras dan mendukung agenda prioritas nasional dan regional. Yang selanjutnya mendukung agenda global pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya. (ica/aim)