.
Sunday, December 15, 2024

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Lebaran tinggal beberapa hari lagi. Hiruk pikuk menyambut Lebaran makin terasa. Puncak arus mudik terjadi hari ini. Pasar, mall dan pusat perbelanjaan lainnya makin dipadati pembeli. Semua fokus menyiapkan segala kebutuhan dan merayakan Lebaran dengan indah dan bahagia bersama keluarga tercinta.

Yang sudah mudik dan bertemu dengan keluarga, suasananya pasti menyenangkan. Kangen setahun rasanya hilang setelah bertemu orang-orang tercinta. Semua datang tak hanya fisik saja, tapi juga membawa hadiah dan oleh-oleh. Dan yang tak ketinggalan mereka pun menyiapkan angpao yang akan dibagikan saat Lebaran.

Para ibu-ibu dan gadis remaja sibuk membuat adonan kue. Terutama kue kering. Meskipun segala jajanan sudah tersedia dan tinggal beli saja di toko atau marketplace, namun bagi banyak orang, membuat jajan lebaran sendiri lebih terasa enaknya dan bahagianya. Suasana ini yang tak bisa ditemukan di hari-hari lain, kecuali saat menyambut Lebaran.

Bagi yang masih di perjalanan, pasti harus berjuang dengan panas dan macetnya jalanan. Semua butuh kesabaran dan ketenangan. Jangan mudah emosi apalagi memprovokasi pengendara lain untuk saling kebut-kebutan dan ugal-ugalan. Sepanas apapun suhunya, semacet apapun jalannya, kesabaran dan keselamatan harus menjadi prioritas utama.

Mudik bukan hanya ritual perjalanan dari kota ke kampung halaman masing-masing. Bukan hanya beda jarak dan lamanya waktu tempuhnya. Tapi mudik adalah peristiwa rohani masing-masing orang yang rindu orang-orang yang dicintai. Karena sebelumnya ditinggal lama dengan beragam alasan. Ada yang karena bekerja, dan ada yang sudah menetap di daerah lain.

Karena itu mudik adalah peristiwa yang sangat dirindukan banyak orang. Khususnya Umat Islam saat Lebaran. Kesempatan melepas rindu dengan ayah dan ibu tercinta, sanak saudara, dan kampung halaman. Dan yang utama adalah kesempatan meminta maaf setelah sebulan puasa Ramadan. Idul Fitri yang maknanya kembali ke fitrah diwujudkan dengan bersalam-salaman, saling minta maaf dan memaafkan saat Lebaran.

Mari jadikan momentum Lebaran sebagai momentum kemenangan masing-masing diri kita dan keluarga. Momentum untuk memulai lagi dengan yang baru. Semangat baru, ide baru, tantangan baru, cita-cita baru, milstone baru dan tujuan baru. Pasca Lebaran kita menjadi pribadi yang makin bersih, makin kuat, makin sehat dan makin maju. Dengan semangat Ramadan, kita menyongsong tahun depan lebih bergairah dan lebih indah. Hidup masa depan adalah memberi, memberi dan memberi. Bukan menerima. Itulah esensi Ramadan. Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img