Bulan Ramadan dilanjut libur lebaran menjadi momentum bagi pelaku industri usaha wisata, jasa akomodasi hingga restoran untuk panen keuntungan. Hal ini disampaikan oleh Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi.
“Dengan berakhirnya pandemi tidak ada lagi pembatasan transportasi menjadi kesempatan besar bagi Kota Wisata Batu untuk panen wisatawan sebesar-besarnya. Ini karena libur Idul Fitri kali ini tidak ada lagi pembatasan atau PSBB,” ujar Sujud kepada Malang Posco Media.
Kesempatan tersebut membuat pelaku usaha di Kota Batu memiliki potensi panen keuntungan. Apalagi dari catatan PHRI libur Idul Fitri menjadi momen pelaku usaha wisata, hotel dan resto kedatangan wisatawan.
Untuk libur Idul Fitri semua telah bersiap menyambut peak season. Karena libur idul fitri ini adalah momen peak season atau musim puncak datangnya wisatawan dari luar daerah setelah momen libur Nataru.
“Karena itu mudah-mudahan libur Idul Fitri tahun bisa lebih baik dari tahun kemarin. Agar mampu menarik wisatawan saat peak season tersebut seluruh tempat wisata, hotel hingga resto telah bersolek dengan berbagai program hingga promo menarik,” bebernya.
Ia mencontohkan seperti bulan Ramadan ini, seluruh hotel di Kota Batu telah mensosialisasikan program Iftar atau berbuka puasa. Tidak hanya itu, semua tempat wisata, hotel dan resto juga telah mempercantik diri dengan berbagai ornamen.
“Terkait kendala kami rasa di libur Idul Fitri saat ini sudah tidak ada lagi karena sudah bebas pandemi. Hanya saja memang saat libur Idul Fitri untuk traffic kendaraan dipastikan lebih tinggi dibanding libur Nataru,” ungkapnya.
Pasalnya ketika libur Idul Fitri arus lalu lintas akan padat dengan kendaraan yang tengah melakukan anjangsana ke keluarganya. Sehingga saat libur Idul Fitri arus lalin di semua daerah akan lebih crowded. (eri/bua)
