MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) berkesempatan menjadi tuan rumah Muktamar Nasional Pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari serta launching program Lembaga Presidium Nasional IKAPETE. Acara dihadiri oleh kurang lebih 1.500 alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang di Auditorium Prof. Dr. KH. Tholhah Hasan Unisma, Minggu (22/1).
Rektor Unisma Prof. Dr. H. Masykuri Bakri,M.Si menuturkan bahwa muktamar ini sebagai ajang untuk membuka cakrawala dan wawasan bagi para alumni Ponpes Tebuireng khususnya mengenai pemikiran-pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Sehingga dapat dibumikan kembali kepada generasi saat ini.
“Pemikiran dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari memiliki peran yang sangat strategis, sehingga sangat penting untuk dapat dikaji kembali dan diterapkan pada era sekarang ini. Salah satunya seperti Revolusi Jihad sebagai bentuk perjuangan untuk membela tanah air Indonesia,” tutur Prof. Masykuri.
Menurutnya pemikiran Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU) tersebut penting untuk dapat diteruskan bagi generasi penerus bangsa. Namanya yang bahkan harum di kancah Internasional tersebut, menjadikan Muktamar Nasional Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari selaras dengan peringatan 100 Tahun Khidmat NU.
“Ini menjadi salah satu kegiatan penting bagi kita semua untuk dapat menghidupkan kembali semangat resolusi jihad di era sekarang. Melalui tema ‘Merawat Jagat dan Membangun Peradaban’, tentu ini sangat relevan dengan berbagai pemikiran beliau, mulai dari pendidikan, sosial-ekomomi, pertahanan keamanan hingga politik,” jelasnya.
Pada kesempatan itu pula, Masykuri sebagai Ketua Presidium Nasional IKAPETE turut serta menyoroti hal penting yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan, seperti maraknya pernikahan dini. Menurutnya sebagai akademisi dan alumi dari Ponpes Tebuireng sudah sepaptutnya untuk mampu mencegah terjadinya pernikahan dini di kalangan penerus bangsa.
“Mengingat dari meningkatnya kasus dispensasi pernikahan dini, maka ini juga perlu mendapatkan perhatian baik dari pemerintah, ormas keagamaan maupun berbagai stakeholder. Karena dampak yang nantinya akan terjadi sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Beberapa dampak seperti stunting, perceraian, meningkatnya angka kemiskinan hingga kematian ibu dan bayi perlu untuk menjadi perhatian. Sehingga melalui Presiden Nasional IKAPETE, mendorong pemerintah Indonesia untuk dapat melakukan langkah-langkah strategis, sinergis dan berkelanjutan dalam mencegah dan menangani kasus pernikahan dini tersebut.
“Kami disini juga mendorong kepada seluruh alumni untuk dapat melakukan berbagai upaya pencegahan mulai dari memberikan porsi pendidikan karakter kepada anak, memfasilitasi pengajian remaja di masyarakat,” ungkap Presnas IKAPETE tersebut.
“Tentu hal ini juga sejalan dengan Unisma yang senantiasa mendeklarasikan tentang anti kekerasan seksual, anti perundungan dan anti intoleransi,” imbuhnya.
Melalui kegiatan Muktamar Nasional tersebut, Masykuri berharap dapat menjadi momentum bagi akademisi Unisma untuk mensyiarkan sekaligus membumikan pemikiran-pemikiran dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Salah satu tuujan yang hendak dicapai adalah bagaimana membangun Indonesia dengan tetap berpegang teguh pada syari’at Islam.
“Unisma turut serta menjadi bagian dari perjuangan untuk membumikan pemikiran-pemikiran dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Ini dapat memberikan khazanah baru bagi Unisma dalam pengembangan keilmuan melalui resolusi pemikiran beliau,”pungkasnya. (adm/sir/bua)