MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peristiwa kebakaran akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Dalam kurun waktu empat bulan selama tahun 2023, Satpol PP Kabupaten Malang mencatat ada belasan kebakaran telah terjadi. Total dari bulan Januari hingga April 2023, ada sekitar 19 kejadian kebakaran di Kabupaten Malang.
Dari keseluruhan, faktor korsleting listrik yang memicu kebakaran jadi yang tertinggi, disusul kelalaian lain. Meskipun, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 jumlah tersebut menurun. Estimasi saat itu selama empat bulan hanya ada 15 kasus kebakaran. Jika dirata-rata dalam setiap bulan bisa terjadi kebakaran sebanyak tiga kali.
“Ini menjadi peringatan bagi semua warga untuk lebih berhati-hati ancaman kebakaran. Yang paling banyak adalah kebakaran rumah. Tidak banyak yang industri ataupun tempat sampah,” ujar Kabid Penanggulangan dan Pencegahan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto.
Dimana kebakaran pada industri hanya satu kali terjadi, sedangkan pada rumah terjadi delapan kali. Menurut Sigit, dari kejadian-kejadian kebakaran selama ini, korsleting listrik menjadi momok yang kerap diduga memicu kobaran api. Saat ditanya mengenai berapa kali kejadian akibat korsleting, dirinya belum bisa merinci.
Untuk kerugian saat ini masih sering didominasi kerugian material. Sementara korban jiwa tidak ditemukan. Catatannya, pada sepanjang 2023 kerugian akibat kebakaran total sekitar Rp 961 Juta. Angka kerugian itu masih lebih tinggi tahun lalu. Lantaran terdapat dua industri yang mengalami musibah sampai menelan kerugian Rp 500 juta.
Sedangkan tahun 2023 ada satu industri dengan total kerugian hanya Rp 35 juta. Korsleting listrik yang memicu kebakaran, lanjut Sigit, banyak terjadi pada rumah dengan sistem kelistrikan yang tak sesuai standar. Salah satunya adalah kabel yang mengelupas, sambungan yang terbuka dan mengalami overheat. (tyo/mar/mpm)