spot_img
Wednesday, June 26, 2024
spot_img

Motivasi Tingkatkan Kualitas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Regulasi Delapan Pemain Asing Belum Diputuskan di Kongres Biasa 2024

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rencana penggunaan delapan pemain asing untuk kompetisi Liga 1 2024/2025 menimbulkan pro dan kontra. Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pesekbola juga mengkampanyekan ‘IniSepakBolaIndonesia’ lewat tagar dan unggahan di media sosial. Termasuk ketika Kongres Biasa PSSI, yang salah satunya membahas rencana tersebut dan bakal di-review lagi oleh para klub peserta kompetisi.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan perihal regulasi pemain asing akan dikembalikkan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan anggotanya. Nantinya mereka yang akan menyepakati dalam beberapa hari ke depan.

“Belum (ada keputusan), nanti 1-2 hari ini. Baru nanti yang pasti kita Minggu depan menginginkan liga sudah bisa mengumumkan jadwal liga selama 3 tahun ke depan,” kata Erick Thohir  usai Kongres Biasa di Shangri-La Hotel Jakarta, Senin (10/6) kemarin.

Erick Thohir menyampaikan, PSSI mendukung apa pun keputusan Liga asalkan berbuah manis untuk sepak bola di Indonesia.

“Kembali, tadi kan saya sudah sampaikan bahwa kita beri kesempatan Liga dan Klub untuk me-review. Apalagi ada aturan AFC sekarang yang terbaru. Yang penting kita mendukung. Tetapi yang paling penting bagaimana tadi Liga, klub-klub harus bertransformasi seperti kita juga mendorong transformasi di ASPROV,” tambah dia.

Menanggapi terkait penambahan kuota pemain asing ini, Asisten Pelatih Arema FC Kuncoro mengatakan, aturan baru ini seharusnya menjadi motivasi bagi pemain lokal untuk meningkatkan kemampuan mereka. Namun, ada sisi minus pula yang bisa saja terjadi, yakni mengurangi slot lokal di klub.

“Ini harus dilihat sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas. Bukan sebagai hambatan,” ujar Kuncoro.

Dia menuturkan, bila setiap pelatih yang berkompeten tidak akan mengabaikan pemain lokal yang berbakat. Pemain yang memenuhi standar atau masuk dalam strategi sang pelatih dan mereka menunjukkan kualitas yang memadai.

“Kesempatan bermain tergantung pada pemain itu sendiri. Jika pemain lokal dan pemain asing memiliki kemampuan yang setara, pelatih akan memilih berdasarkan taktik dan strategi yang dianggap paling efektif untuk tim,” tambahnya.

Dia mencontohkan, situasi ini sama dengan regulasi pemain U-23 di musim lalu yang wajib bermain minimal 45 menit setiap pertandingan. Menurut dia, bila pemain muda menunjukkan performa yang bagus, mereka bisa mengamankan posisi starter, sama seperti pemain senior.

Achmad Maulana yang masih berusia 20 bahkan menjadi salah pemain dengan menit bermain tinggi di Arema FC. Pemain lain yang kerap bermain tanpa memperhitungkan lagi kewajiban menurunkan pemain U-23 dengan jumlah menit tertentu adalah Arkhan Fikri dan Ginanjar Wahyu.

“Musim lalu, meskipun regulasi pemain U-23 dihapuskan, Arema masih rutin memainkan satu atau dua pemain U-23 sebagai starter. Ini membuktikan bahwa kualitas, bukan usia atau asal, yang menjadi penentu utama,” pungkas dia. (ley/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img