Yuyuk; Kejar Target Penjualan Tahun 2025 Sebesar Rp 10 M
Malang Posco Media, SURABAYA – PT Moya Kasri Wira Jatim, tahun ini, akan membenamkan investasi sebesar Rp 500 juta untuk membeli mesin botol rotary.
Tujuannya, perusahaan daerah di bawah payung PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim ini ingin kapasitas produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) makin berlipat.

“Selain lebih besar kapasitasnya, mesin ini lebih canggih dan makin higienis. Estimasi satu atau dua bulan ke depan harus sudah realisasi,” kata Direktur Utama PT Moya Kasri, Dra. Yuyuk Vestiani kepada Malang Posco Media (MPM) di kantornya, akhir pekan lalu
Dikatakan Yuyuk, saat ini, produksi AMDK merk Siropen dilakukan dengan sistem inline. Yaitu, satu unit mesin digunakan untuk memproduksi air minum kemasan dalam tiga ukuran. Yaitu ukuran kemasan botol 330 ml, 600 ml dan 1.500 ml.
Kelemahannya, lanjut direksi berdarah Madura ini, ketika terjadi pergantian ukuran maka mesin harus dihentikan lebih dulu. Misalnya, semula ukuran produksinya 330 ml lalu diubah menjadi 600 ml atai 1.500 ml maka harus mengganti spare part.
“Lha, proses pergantian spare part sesuai ukuran ini butuh waktu. Akibatnya, kinerja mesin menjadi sangat tidak efisien. Ujung-ujungnya kapasitas produksi juga tidak maksimal,” rinci Yuyuk.
Menurut Yuyuk, jika produksi air minum Siropen dengan sistem rotary maka tidak lagi diperlukan pergantian spare part saat berganti ukuran produksi. Karena secara otomatis mesin sudah bisa membaca ukuran yang dibutuhkan.
Selain itu, lanjut Yuyuk, sistem pencucian botol di mesin canggih ini bisa dilakukan secara otomatis. Tidak lagi manual seperti mesin inline yang sekarang terpasang
“Jika rencana ini berjalan lancar maka hasil produksi bisa naik sekitar 25 persen. Saat ini, kapasitas mesin kami baru bisa memproduksi 25 ribu karton per bulan. Ke depan bisa menjadi sekitar 35 ribu karton per bulan,” tandas Yuyuk.
Sementara itu dari data yang dihimpun MPM menunjukkan, tahun 2024, Moya Kasri mampu mencatatkan penjualan air minum dan sirup sebesar Rp 8,5 miliar. Rinciannya, penjualan air minum kemasan meraup Rp 5 miliar dan penjualan Sirup botol Rp 3,5 miliar.
Pangsa pasar Moya Kasri dibedakan dalam dua kategori. Yaitu penjualan captive market dengan menyasar berbagai lembaga milik Pemprov Jatim. Misalnya memasok kebutuhan air minum ke 61 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Jatim, DPRD Jatim hingga Bank Jatim.
Sedang umum yang dibidik antara lain rumah sakit, hotel, resto, caffe wilayah Surabaya dan sekitarnya, serta agen-agen penjualan di luar kota.
“Khusus sirup saja kami bisa memproduksi hingga 8.000 botol per bulan. Dan produk sirup sengaja kami lakukan secara manual untuk mempertahankan heritage,” pungkas Yuyuk dengan menambahkan omset penjualan tahun 2025 dipatok Rp 10 miliar. (has)