MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kegiatan literasi di MTs Almaarif 01 Singosari menjadi salah satu pilar utama dalam mengembangkan potensi dan kreativitas siswa.
Dengan komitmen yang kuat terhadap peningkatan budaya literasi, madrasah tersebut tidak hanya mendorong siswa untuk gemar membaca, tetapi juga menulis dan menghasilkan karya-karya bermakna.
Kepala MTs Almaarif 01 Singosari Dwi Retno Palupi, M.Pd menjelaskan, bentuk konkret dari hasil kegiatan tersebut adalah lahirnya sejumlah karya buku yang ditulis oleh siswa dengan menerbitkan enam buku antologi cerpen.
“Ada enam buku yang dihasilkan oleh siswa dengan judul Benang Persahabatan, Kogelpunt, Muara Takdir, Prajurit, Selembut Sepertiga Malam, Tak Perlu Dibagi Senang, yang merupakan hasil dari program literasi madrasah,” ujarnya, Selasa, (15/10) kemarin.
Dijelaskannya, buku-buku tersebut merupakan kumpulan cerita pendek hasil karya orisinil siswa yang menunjukkan kemampuan mereka dalam berimajinasi dan mengolah kata.
“Antologi cerpen tersebut menjadi bukti bahwa melalui dukungan dan bimbingan yang tepat, siswa mampu melahirkan karya tulis yang tidak hanya menambah pengalaman mereka, tetapi juga memperkaya dunia literasi,” imbuhnya.
Tidak hanya siswa yang produktif dalam menulis, tenaga pendidikan di MTs Almaarif 01 Singosari juga turut berkontribusi dalam gerakan literasi ini. Mereka telah menyusun sebuah buku yang mengabadikan tokoh-tokoh pendidik yang pernah berjasa dalam lintasan perjalanan MTs Almaarif 01 Singosari.
“Buku tersebut bukan hanya menjadi dokumentasi sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam meneladani dedikasi dan semangat para pendidik,” ucap Palupi
Selain menulis buku, berbagai kegiatan juga dilakukan untuk membentuk iklim literasi di MTs Almaarif 01 Singosari dengan mengadakan kegiatan lomba seperti
Almaarif Singosari Malang Nasionalis Islamic Festival (MANIFEST) yang merupakan rangkaian lomba untuk memperingati bulan bahasa dan hari besar nasional atau hari besar lainnya.
Selain itu, membentuk kader literasi, serta menghidupkan program perpustakaan yang kreatif dan menarik, salah satunya adalah bedah buku yang menjadi agenda rutin di madrasah. Program tersebut bertujuan untuk mengapresiasi karya siswa sekaligus membuka wawasan dan memotivasi siswa untuk dapat berkarya, berinovasi, serta menanamkan habit berliterasi di lingkungan belajar madrasah.
“Melalui kegiatan literasi yang terintegrasi ini, kami terus berupaya membangun ekosistem pendidikan yang mendukung berkembangnya budaya literasi. Siswa dan guru bersama-sama menciptakan karya-karya yang tidak hanya menginspirasi lingkungan madrasah, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan literasi di masyarakat luas,” (hud/sir/aim)