.
Tuesday, November 19, 2024

MTs Terpadu Ar Roihan Malang Launching 4 Buku, Bentuk Karakter Siswa Unggul, Melalui Literasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sejak tahun 2021, MTs Terpadu Ar Roihan Malang (Master) rutin menerbitkan buku dari karya siswa, tenaga pendidik dan orang tua. Tahun ini, bertempat di Ghobed Cafe, Sumber Porong, Lawang, komitmen tersebut kembali dipenuhi dengan menerbitkan empat buku sekaligus pada Sabtu (16/11).

Kepala MTs Terpadu Ar Roihan Malang, Redite Kurniawan, M.Pd menyampaikan kepada Malang Posco Media bahwa peluncuran empat buku tersebut dalam rangka peringatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2024. “Peluncuran buku tersebut, baru bisa kami laksanakan bulan ini. Biasanya Oktober. Karena bulan kemarin kami masih ada event Master Fair 2024 yang diikuti peserta dari Malang Raya hingga Pasuruan,” ujar Redite.

Ada empat buku yang diluncurkan, yakni buku dari kepala madrasah yang berjudul Kata-kata Penyembuh yang berisi lebih banyak untuk menangani masalah kecemasan remaja, buku dari tenaga pendidik berjudul Meretas Masa Depan Cerah, dua buku lagi dari siswa yang berjudul City of Gelaro (Fiksi) dan Young, Science and Research Vol. 4 berisi tentang lomba-lomba karya tulis ilmiah mulai dari tingkat kabupaten, nasional hingga internasional.

Redite menyampaikan, judul-judul selain karya kepala madrasah diambil dari tulisan yang terbaik dan menarik, kemudian dijadikan cover buku. Dari buku-buku tersebut, akan dipilih karya terbaik dan mendapat apresiasi dari madrasah.

“Di kesempatan peluncuran buku ini. Nantinya ada lima terbaik dan sepuluh terbaik juga akan mendapat hadiah. Tentunya bagi penulis juga mendapatkan honornya dari peluncuran buku ini,” tambah Redite.

Redite menjelaskan, dalam peluncuran buku tersebut ia terus memberikan semangat dan motivasi kepada tenaga pendidik. Mengingat selain mengajar, mereka harus bisa membagi waktu. Menurutnya, menulis harus bisa memanajemen waktu yang bagus, dengan cara terus menyempatkan diri dalam 10 hingga 20 menit dalam 24 jam tersebut. “Tahun ini target agak mundur karena bentuknya bukunya seperti karya ilmiah. Harus ada abstrak, pendahuluan, metodologi hingga pembahasan. Alhamdulilah bisa sesuai target peluncuran,” imbuhnya.

Redite berharap, dengan mengajak siswa dan guru untuk menulis hingga menerbitkan buku, diharapkan literasinya terlatih. Karena siswa yang aktif membaca buku, penulisannya pasti bagus.

“Kami berharap ada peningkatan literasi. Karena bagaimanapun di Indonesia remaja kurang literasinya. Dengan program ini kami berharap ke jenjang berikutnya, siswa tetap berbudaya berliterasi yang baik. Sehingga menciptakan SDM yang bagus,” pungkasnya. (hud/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img