MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Memperingati Hari Bumi sekaligus mendukung program pelestarian lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) RI, MTsN 3 Malang menggelar penanaman 20 pohon matoa secara serentak bersama seluruh satuan kerja Kemenag se-Indonesia, Selasa (22/04). Kegiatan tersebut merupakan implementasi Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nomor 18 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman Sejuta Pohon Matoa.
Kepala MTsN 3 Malang, Drs, Hj. Warsi., M.Pd, menjelaskan bahwa penanaman pohon matoa bukan sekadar aksi simbolis, melainkan langkah nyata madrasah dalam mendukung penghijauan dan mitigasi perubahan iklim. “Kami tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam nilai kepedulian lingkungan di hati warga madrasah. Ini adalah kontribusi konkret kami untuk bumi yang lebih sehat,” tegasnya.
Warsi menyampaikan, gerakan tersebut sejalan dengan visi Kemenag yang mengedepankan sinergi antara agama dan ekologi. Pohon matoa dipilih karena memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi, sekaligus menjadi simbol ketahanan lingkungan. “Matoa mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi tanah dan menghasilkan buah yang bermanfaat, mencerminkan semangat keberlanjutan,” tambahnya.
Kegiatan tersebut melibatkan seluruh guru, siswa, dan staf MTsN 3 Malang, dengan penanaman dilakukan di area madrasah yang rawan erosi. Selain menanam, peserta juga diajak mempelajari teknik perawatan pohon serta fungsinya dalam menyerap karbon. “Kami ingin siswa tak hanya teori, tetapi praktek langsung menjaga alam,” imbuh Warsi.
Warsi berharap aksi ini menjadi inspirasi bagi lembaga keagamaan lain untuk terlibat aktif dalam gerakan lingkungan. Menurutnya, dengan ditanamnya 20 pohon matoa tersebut, madrasah turut berkontribusi dalam target nasional penanaman sejuta pohon, sekaligus mengukuhkan peran pendidikan agama sebagai garda terdepan pelestarian bumi untuk generasi mendatang. “Kolaborasi pemerintah, madrasah, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan Asta Cita Kemenag dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya. (hud/sir/udi)