.
spot_img
Tuesday, October 22, 2024
spot_img

Muhadjir Usul Masa Awal Masuk Sekolah Diubah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA GROUP, JAKARTA – Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) periode 2019-2024 Muhadjir Effendy mengusulkan kepada Menko PMK yang baru, Pratikno, untuk mengubah masa awal masuk sekolah.

Dalam acara pisah sambut di Kantor Kemenko PMK, Senin (21/10), Muhadjir mengatakan masa awal masuk sekolah sudah harus diubah dari 7 tahun menjadi 6 tahun. “Masa awal masuk sekolah yang awal 7 tahun sebaiknya dipercepat menjadi 6 tahun,” ujar Muhadjir.

- Advertisement -

Muhadjir menjelaskan alasan pemerintah saat itu mewajibkan usia sekolah saat memasuki 7 tahun karena keterbatasan institusi pendidikan Sekolah Dasar (SD). Kini, kata dia, institusi pendidikan di Indonesia sudah merata di seluruh Indonesia sehingga awal masuk sekolah bisa dipercepat menjadi 6 tahun.

Percepatan awal masuk sekolah ini, menurut Muhadjir, akan berdampak pada skor Programme for International Student Assessment (PISA). PISA merupakan program asesmen berskala internasional yang menguji dan mengukur tingkat pengetahuan, keterampilan, kesejahteraan, dan kesetaraan pada siswa usia 15 tahun. “Karena PISA yang ada di ukuran di umur 15 tahun. Kalau startnya terlambat maka kalah dengan yang duluan (masuk sekolah),” kata dia.

Sementara itu, Pratikno mengucapkan terima kasih karena telah disambut dengan hangat saat acara pisah sambut ini. Ia berjanji akan meneruskan setiap program kerja sesuai dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto.

Terpisah, Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2024 Nadiem Anwar Makarim resmi melepas jabatannya usai melakukan serah terima dan estafet kepemimpinan kepada tiga menteri baru pecahan dari Kemendikbudristek.

Dalam pesan perpisahannya, Nadiem mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran dan pihak terkait yang sudah menjadi penggerak bagi Program Merdeka Belajar selama lima tahun masa kepemimpinannya sehingga mampu membawa perubahan dan peningkatan inklusivitas pendidikan.

“Terima kasih telah menjadi penggerak merdeka belajar yang berani membawa perubahan ke arah kebaikan. Sebagai Mendikbudristek periode tahun 2019-2024, saya menuangkan cita-cita yang terangkum dalam Nawacita menjadi payung kebijakan merdeka belajar. Kebijakan ini berlandaskan prinsip-prinsip yang diwariskan oleh Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara,” kata Nadiem di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat pada Senin. (ntr/udi)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img