MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bergulat dengan dunia furniture sejak kecil, mau tidak mau memberikan pengaruh yang cukup besar bagi seorang Muhammad Ali Alkaf yang menjadi salah satu owner di Melati Indah Mebel and Furniture. Lahir di keluarga bisnis dengan fokus furniture, menjadikannya sosok yang cukup paham dengan berbagai kelas furniture, mulai dari bahan biasa hingga material yang berkelas.
Kepada Malang Posco Media ia menceritakan, bisnis yang dibangunnya saat ini merupakan bisnis keluarga yang sebelumnya dikelola oleh orang tuanya. Sejak kecil ia sudah bersinggungan langsung dengan berbagai bisnis furniture, mulai dari pembuatan sampai dengan penjualan kepada pelanggan.
“Kalau dibilang baru, sebenarnya tidak juga. Dunia ini sudah ada bahkan sejak saya kecil. Mungkin dari saya kecil juga sudah biasa bantu-bantu jualan. Mulai awal berdiri tahun 1996 dikelola oleh ibu saya. Belajar-belajar terus, ikut bantu menjualkan dan sebagainya, sampai tahun 2020 secara penuh saya dan saudara saya mengurusi usaha ini,” terangnya.
Ia tergugah untuk meneruskan bisnis keluarganya karena melihat di luar sana masih banyak menjual furniture dengan ‘sulapan’, istilah yang ia gunakan untuk furniture yang dibuat asal jadi tanpa memperhatikan kualitas. Sedangkan secara turun temurun, ia diajarkan membuat furniture dari material yang berkualitas, salah satunya yakni dari Jati Jepara asli.
“Saya ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas, bagaimana memilih bahan baku untuk furniture yang baik. Dari apa yang lingkungan saya berikan, saya ingin mengembangkan hal itu untuk mengedukasi masyarakat. Bagaimana perawatan furniture, memilih kualitas bahan yang baik dan sebagainya. Selain berjualan, kita juga harus bisa memberikan edukasi yang terbaik bagi masyarkat,”
Pada mulanya, usaha yang dibangun tersebut berfokus pada furniture saja, namun Muhammad juga terus mengembangkan dan mulai memasukan interior desain. Menurutnya seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat lebih banyak yang suka sesuatu yang simpel.
“Kalau ada dananya, dari pada beli satu-satu kebanyakan mereka lebih memilih satu set langsung. Misal untuk dapur, sudah satu kitchen set. Jadi tidak perlu bingung-bingung lagi beli satu satu, meja sendiri, lemari sendiri dan sebagainya. Itulah mengapa di sini kami juga menyediakan bagi yang ingin kustom silahkan, bisa datang langsung,” ungkapnya.
Masa pandemi covid-19, menjadi salah satu tantangan dan masa-masa yang sulit baginya. Bagaimana tidak, penjualan turun drastis karena diberlakukannya lockdown di berbagai tempat. Namun hal itu bukan menjadi masalah yang berarti, yang terpenting harus terus bangkit.
“Bagaimanapun juga kita harus tetap bangkit. Kita tidak bisa diam saja, tanpa berbuat apa-apa. Namanya musibah tidak ada yang tahu, bagaimana caranya kita harus terus berjuang untuk menghadapi itu. Untungnya sekarang sudah mulai membaik, perekonomian juga sudah mulai bangkit,” paparnya
Menurutnya, bisnis furniture di Malang masih cukup menjanjikan di masa yang akan datang. Apalagi kebutuhan akan perlengkapan rumah tangga ini tidak akan ada habisnya, pasti akan terus ada seiring dengan dibangunnya rumah-rumah baru. Apalagi di Malang sendiri mulai banyak perumahan-perumahan yang dibangun di berbagai tempat.
“Sebenarnya kalau dari segi bisnis, furniture cukup menjanjikan untuk ke depannya, apalagi di Malang. Namun yang kita sayangkan, masyarakat kita itu lebih suka produk-produk dari luar. Mungkin karena ada pergeseran budaya juga, jadinya mereka lebih gandrung ke produk luar dibandingkan produk dalam negeri. Ini juga menjadi PR bagi kita, bagaimana agar masyarakat bisa cinta dengan produk dalam negeri,” katanya. (adm/nda)