MALANG POSCO MEDIA – Warga masih harus waspada longsor. Terutama di kawasan bantaran sungai. Seperti yang terjadi di kawasan Muharto Kota Malang diguncang longsor, Selasa (5/4) kemarin. Enam rumah rusak, tiga di antaranya rusak berat. Video kejadian ini pun viral. (baca grafis Koran Mlang Posco Media)
Lokasi longsor terletak di wilayah Gang 5 RT 5 RW 6 Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang. Diduga karena tanah labil di pinggir sungai, longsor itu menyebabkan tiga rumah rusak cukup berat. Sedankan tiga rumah lainnya rusak ringan dan kehilangan akses jalan.
Longsor yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB telah diprediksi sebelumnya. Pasalnya tanda-tanda keretakan sudah tampak dua minggu lalu saat musim hujan deras.
Dua hari terakhir makin tampak tanda-tanda bakal longsor. “Porselen saya (retaknya) makin melebar, tadi pagi sempat masih beres-beres barang, sudah feeling gak enak,” kata Muchammad Cholil, pemilik rumah yang longsor dengan kerusakan paling berat.
“Sempat menurunkan genteng mau saya potong supaya retak tidak melebar. Tapi belum selesai, saya lihat retak makin lebar, lalu saya instruksi ke orang-orang untuk keluar rumah,” sambungnya.
Menurut Cholil peristiwa longsor terjadi cukup cepat. Beruntung semua keluarga dan tetangganya sudah menyelamatkan diri. Peristiwa itu terekam di video yang diabadikan oleh masyarakat sekitar.
“Hitungan menit longsor di sebelah barat rumah saya, tiga rumah dari saya. Akhirnya pukul 11.30 longsor rumah saya, yang paling parah. Rumah saya ini belum lama direnovasi. Baru pasang porselen dua tiga bulan,” tambah Cholil.
Keenam rumah yang terdampak longsor yakni rumah milik Cholil, Sugeng, Juari, Adina, Kariyadi dan Ahmad. Dari enam rumah itu, tiga di antaranya kehilangan ruang tamu. Sementara sisanya rusak ringan.
“Sebagian saja yang longsor. Yang tiga rumah sebagian akses jalan longsor, yang dua dan rumah saya ruang tamu yang kena,” sebut Cholil.
Menurut dia kejadian longsor sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya longsor terjadi saat banjir bandang dari Batu tahun lalu. Namun saat itu dampaknya tidak terlalu signifikan.
Meski begitu ia sebenarnya sudah lama ingin pindah dari rumah tersebut. Namun karena yang ditawarkan tinggal di rusunawa, ia mengurungkan niatnya.
“Karena uang sewanya bagi saya cukup tinggi, belum listrik sama air. Jadi sementara di sini,” tegasnya.
“Kita pernah mengusulkan lewat musrenbang juga, itu banyak alasannya tidak bisa dibangun plengsengan di sini. Kita sampai mengajukan proposal ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas untuk bantuan,” ungkapnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang Nur Asmi mengatakan di lokasi itu sebenarnya sudah beberapa kali terjadi longsor. Dari BBWS Brantas juga berencana menertibkan daerah tersebut. “Kalau dari BPBD hanya sekedar untuk kedaruratan saja,” ujarnya.
Hingga kini belum diketahui pasti berapa taksiran kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut. Yang jelas, seluruh penghuni di rumah terpaksa mengungsi sementara. Sebab dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Sebelumnya, Senin (5/4) longsor juga terjadi di lokasi lain yakni di kawasan Jalan Hamid Rusdi Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing. Akibatnya sebagian dapur dan kamar mandinya ambrol ke Sungai Bango. Beruntung longsor yang diakibatkan hujan deras itu tidak menyebabkan korban jiwa. (ian/van)