.
Sunday, December 15, 2024

Mundur untuk Kembali!

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – ‘Welcome back sayang’. Tulis Shandy Purnamasari, istri Gilang Widya Pramana, Sabtu (29/10) lalu. Menggunakan dua emoticon love, postingan Shandy di akun instagramnya itu, mengacu mundurnya Gilang dari Arema FC.

Ya, Sabtu (29/10) menjadi hari penting. Gilang menyatakan pengunduran dirinya dari Arema FC. Tentu ini disambut sang istri, yang seolah telah ‘ditinggal’ suaminya. Gilang kembali lagi untuk Shandy.

Ternyata, selama menjadi Presiden Arema FC, Gilang yang akrab disapa Juragan 99 (J99), tak hanya mengorbankan banyak uang. Lebih dari itu, saya melihat sosok J99 ini telah mempertaruhkan keluarganya. Terutama hubungannya dengan Shandy.

Masih ingat postingan Shandy, sehari pasca launching tim Arema FC di Stadion Gajayana. Launching digelar Rabu (20/7) malam. Kamis (21/7) pagi, owner MS GLOW itu mengumumkan perpisahannya dengan Gilang. Postingan itu sangat membikin heboh.

Awalnya saya kira gimik belaka, ternyata benar adanya. Meski tak ada pengakuan resmi dari Shandy dan Gilang, namun saya sudah konfirmasi ke orang dekatnya. Namun tidak tahu apa penyebabnya. Saya memang sempat menduga, itu ada kaitannya dengan Arema FC.

Saya akhirnya benar-benar mendapat jawabannya pada tanggal 25 Oktober lalu. Juga melalui postingan Shandy di story IG nya. Menampilkan foto mesra bersama Gilang, dia menulis caption yang menjawab tentang prahara yang nyaris membuat mereka berpisah.

‘Aku selalu kalau berdoa, ya Allah jangan dikasih cobaan pasangan. Pertimbanganku adalah kalau dikasih cobaan yang lain kita masih berdua, apa-apa dipikir berdua jadi pasti kuat, kalau cobaan pasangan jadi sendiri pasti gak kuat. Ternyata bola bisa bikin laki-laki lupa sama istrinya, gak ada teman diskusi, bahkan pas bisnis ada masalahpun aku gak bisa ajak diskusi karena lebih penting bolanya. Alllah memang ngabulin doaku untuk gak dikasih cobaan pasangan (selingkuh) tapi dengan bola cukup buat kita hampir pisah. Hati-hati dengan doamu’ Demikian tulis Shandy.

Mungkin selama ini, dia juga telah berdoa, agar sang suami ‘kembali’. Meski dengan berat hati, J99 harus mundur. Padahal itu adalah passionnya juga. Namun pilihan keluarga adalah yang terbaik. Saya bisa mengatakan demikian, karena saya juga pernah mengalami.

Betapa terjun di bidang olahraga itu memang butuh banyak pengorbanan. Nyaris tak ada untungnya, kecuali kepuasan tersendiri. Bahkan sering bersitegang dengan istri. Untuk itu, ketika Shandy menyampaikan keinginan berpisah, saya sudah menduga terkait bola.

Ternyata momen Tragedi Kanjuruhan dengan segala macam problematikanya, jadi pintu keluar bagi J99. Mungkin sudah pada puncak tekanan yang diterimanya. Kembali saya membaca status Shandy di story IG miliknya, Rabu (25/10). Saya baca, sepertinya ada masalah cukup serius.

‘Mas Gilang sudah melakukan sekuat tenaga untuk club kecintaannya, bahkan sepeser uang pun gak pernah masuk ke rekeningnya. Banyak juga inisiatif dia lakukan walaupun gak termasuk ke dalam perjanjian saham. Dia gak akan peduli apa yang dia keluarkan dan korbankan karena itu passionnya, kecintaannya. Setelah kejadian dia memilih seminggu di Malang dami tanggung jawab moral ke korban. Saya tahu betul yang sudah dia korbankan. Bisnis dan saya demi bolanya. Suami saya pebisnis, punya bisnis yang dimana karena bisnis itu bisa menunjang hobinya di Arema. Fyi bisnis dan kerja gak harus di kantor’. Demikian curhat Shandy.

Pada titik ini, saya sudah merasakan situasi dan kondisi yang bakal menciptakan keputusan besar dari J99. Apalagi dari postingan J99 di IG, pasca dari Sepang Malaysia, tampak nada pembelaan diri. Khsususnya terkait kelanjutan Tragedi Kanjuruhan dan tuntutan usut tuntas.

Entahlah, saya membaca J99 dalam tekanan yang luar biasa, sehingga harus membuat pembelaan seperti itu. Bahkan Manajer Arema FC Ali Rifki memberi dukungan moril kepada J99, melalui postingan di story IG miliknya, Kamis (27/10). Tepat di hari pemanggilan Gilang ke Polda Jatim.

‘Umak orang baik @juragan_99, Ayas ngerti banget bagaimana perjuangan umak buat Arema FC. Fasilitas semua diberi bagus, memastikan gaji pemain, pelatih dan orang kantor tidak pernah telat, memperbaiki medsos Arema FC, selalu mendengarkan masukan dari Aremania, selalu memberi bonus kemenangan dan seri dari kantor pribadi. Rela beli tanah mahal-mahal buat TC demi kemajuan sepakbola di Malang Raya, bersinergi dengan Aremania, mencoba sekuat tenaga mempersatukan Aremania, bertanggung jawab memberi santunan dalam tragedi Kanjuruhan, dihujat dan dituduh berbisnis di dalam Arema FC, padahal tidak ada sepeserpun masuk ke kantong umak. Kuat dan tabah lur. Ayas selalu bakal berdiri di samping umak’. Ini tulisan Ali Rifki.

Serius sekali masalahnnya. Saya baca itu pas lagi tegang-tegangnya menunggu pemeriksaan J99 di Polda Jatim, Kamis (27/10). Begitulah kondisinya, seperti melengkapi postingan Shandy sebelumnya. Ditambah satu lagi postingan Ganesya Widya, kakak kandung Gilang. Juga di hari yang sama, Kamis (27/10).

Ganes memposting berita tentang agenda pemeriksaan Gilang, lengkap dengan fotonya. Pada captionnya, tertulis jelas saran untuk Gilang. Bahwa Gilang diminta untuk rehat. Hingga akhirnya, saya pada sebuah kesimpulan, J99 akan mundur dari Arema FC.

‘Resiko pemimpin, resiko bersuara. Tidak ada keuntungan financial hanya karena kecintaan saja. Baginya Arema dan Aremania adalah pilihannya. Berjalan bersama Aremania untuk mengawal korban dan mencari keadilan untuk diusut tuntas. Ya bila memang jalannya begini, mungkin ini waktunya untuk rehat dulu bro. Fokus sama keluarga dan pekerjaanmu. Tapi apa pun itu I will stand side of you’. Tulis Ganesya Widya.

Nah, semakin lengkap analisa saya dengan keterangan J99 saat baru keluar dari ruang pemeriksaan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim, Kamis (27/10) malam. Menjelaskan statusnya sebagai sponsor dan investor. Serta hubunganya dengan owner.

Saya paham, maksud dan tujuan dari keterangannya itu. Hingga akhirnya, Sabtu (29/10) siang, J99 menyampaikan dirinya mundur dari Arema FC. Saya tidak kaget. Saya yakin ini keputusan terbaik dari J99. Saya mendukung sikapnya, karena saya paham kondisinya.

‘Hampir 1,5 tahun bersama. Saya sudah berusaha yang terbaik, tapi akhir cerita berkata lain. Mungkin Arema FC memerlukan sosok yang lebih baik. Saya akan tetap mendukung Arema FC bersama Aremania lainnya. Datang dengan santun, pergi dengan kepala tegak dan hormat. Sekali Aremania, saya tetaplah Aremania. Sukses terus Singo Edanku.  Salam Satu Jiwa’ Ungkap J99.

Untunglah J99 masih tetap sebagai Aremania. Rasanya dia tidak akan pergi jauh-jauh dari Arema. Entah kapan, insya Allah akan kembali lagi. Kalau namanya sudah passion, biasanya tak bisa sepenuhnya meninggalkan begitu saja. Ya, mundur untuk kembali. Semoga. (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img