MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pengguna jalan yang melewati flyover Mergosono akan disuguhi dengan mural, menceritakan kelamnya Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu. Pembuatan mural ini dilakukan atas inisiatif sejumlah Aremania yang tergabung dalam komunitas mural di Malang Raya, Minggu (13/11) kemarin.
Tembok sepanjang 20 meter dipoles dengan karakter orang yang menggambarkan harapan dan tuntutan Aremania atas Tragedi Kanjuruhan. Tema yang diangkat dalam mural tersebut adalah “Usut Tuntas dan Revolusi PSSI”.
Adnan Fakri Zakariya, Aremania sekaligus pegiat mural Malang menyampaikan kisah yang ingin diusung dalam lukisannya. Lukisan tersebut menggambarkan saat peristiwa Tragedi Kanjuruhan berlangsung hingga aksi protes dengan tajuk usut tuntas yang sampai saat ini masih digaungkan.
“Tentang yang terjadi di Tragedi Kanjuruhan, saat ada orang masuk ke lapangan, lalu menggambarkan kenapa aparat justru menembak ke arah tribun. Proses gas air mata membuat suporter berhamburan dan panik, membuat mata mereka merah berkepanjangan, hingga aksi usut tuntas Aremania sampai saat ini yang masih bergelora,” jelasnya.
Proses melukis ini membutuhkan waktu lama, selain karena media tembok yang besar juga disebabkan kurang personil saat menggambar. Adnan menyebutkan, dengan mural ini diharapkan bisa memberikan perspektif kepada setiap pengguna jalan atas Tragedi Kanjuruhan.
“Untuk makna gambar atau mural ini, sebenarnya setiap orang memiliki penafsiran sendiri-sendiri. Namun garis besarnya, tetap seputar usut tuntas dan revolusi PSSI. Saya juga berharap sepak bola Indonesia akan lebih baik lagi,” lanjutnya.
Adnan adalah satu dari sekian warga Malang yang melakukan aksi usut tuntas, melalui mural. Menurutnya, semua personil yang melakukan penembakan gas air mata harus dihukum, bahkan hingga ke akar-akarnya.
“Mengapa soal video porno cepat, namun Tragedi Kanjuruhan lama sekali. Saya harap untuk semua personil yang melakukan penembakan gas air mata ke arah tribun segera diusut dan dihukum. Tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum, kasus kemarin itu sudah sangat lama dan harus segera diusut tuntas,” tandasnya. (mp2/bua)