Dewan Pertanyakan Status Agar Segera Beroperasi
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pembangunan Museum Hak Asasi Manusia (HAM) pertama di Indonesia yang terletak di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu telah selesai 100 persen. Dari catatan Malang Posco Media, pihak penggarap PT Bara Furot Nagata telah menyelesaikan sejak Maret 2021.
Sesuai aturan, pembangunan proyek yang dikerjakan oleh pihak ketiga dan telah selesai tinggal menunggu masa pemeliharaan selama enam bulan setelah proyek selesai dikerjakan. Artinya terhitung sejak Maret 2021, setelah masa pemeliharaan enam bulan telah selesai bulan September 2021.
Namun hingga masuk bulan Juni 2022, Museum Ham pertama di Asia Tenggara tersebut masih belum jelas statusnya. Menyikapi hal tersebut Wakil Ketua I DPRD Kota Batu, Nurochman meminta adanya transparansi dan progres pengelolaan Museum Ham Munir dari Pemkot Batu.
“Pemerintah Kota Batu harus terbuka terhadap status Museum Ham sebagai fasilitas umum dan kebanggaan warga Kota Batu. Kalau belum di diserahterimakan harusnya segera diperjelas statusnya. Begitu juga kalau ada kendala disampaikan supaya bisa diambil langkah-langkah kongkrit,” ujar Nurochman kepada Malang Posco Media, Sabtu (4/6) kemarin.
Begitu juga ketika sudah diserahterimakan, menurut Cak Nur, sapaan akrabnya juga harus segera ada tindak lanjut kongkrit. Itu supaya bisa segera dimanfaatkan sesuai tujuan pembangunannya.
“Jangan bilang sudah kalau belum dan jangan bilang belum kalau memang sudag di diserahterimakan. Karena itu keterbukaan informasi terhadap publik harus betul di laksanakan oleh para pejabat Pemerintah Kota Batu,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Batu, Bangun Yulianto menyampaikan jika Museum Ham sudah dilakukan serah terima dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke Dinas Pariwisata Kota Batu. Tinggal dilakukan peresmian.
“Sudah diserahterimakan dari Pemprov ke Disparta. Tinggal persemian saja. Pengelolaan juga di Disparta,” ungkapnya.
Perlu diketahui, Museum HAM pertama di Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi kebanggaan warga dan Pemkot Batu. Karena selain menjadi tempat edukasi diharap menjadi destinasi wisata tentang HAM, baik di Indonesia dan dunia.
Untuk pembangunan mulai dikerjakan pembangunannya sejak tanggal 26 Juni 2020. Sesuai kontrak yang dimenangkan oleh PT Bara Furot Nagata pengerjaan akan selesai tanggal 23 Desember 2020 atau 180 hari. Dengan anggaran senilai Rp 8,2 miliar dari APBD Provinsi Jatim tahun 2020. (eri)