.
Friday, December 13, 2024

Museum Panji, Usung Wisata Edukasi, Budaya & Rekreasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Museum Panji di Jalan Bangilan no 1 Desa Slamet Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang selain untuk berwisata santai, juga belajar sejarah. Tempat wisata yang dibangun sejak tahun 2014 dan diresmikan tahun 2016 ini para wisatawan mendapatkan sensasi seru dan menyenangkan. Karena konsep tempat wisata ini mengusung  edukasi, budaya dan rekreasi.

Museum Panji

Tampak dari depan, tempat wisata ini cukup biasa. Namun begitu masuk, mata pun akan takjub. Karena banyaknya benda bersejarah, seperti kursi dan meja serta benda-benda kuno terpajang di area museum seluas tiga hektare ini.

Di mulai dari bagian depan. Di area pintu masuk, dua manekin berupa tubuh manusia menggunakan topeng duduk seakan lambang ungkapan selamat datang. Tempat inipun menjadi salah satu spot favorit bagi wisatawan yang datang untuk berfoto. Tidak jauh terdapat meja penjualan tiket.  Harganya Rp 10 ribu untuk anak-anak dan Rp 15 ribu untuk dewasa.

Museum Panji

Setelah masuk, pengunjung pun bisa memilih. Area mana dulu yang dikunjungi.  Kami dari Malang Posco Media yang diantar guide Mbak Ratna memilih menikmati alam lebih dulu. Berjalan-jalan di area belakang melihat  gazebo, kolam renang dan pepohonan tumbuh subur serta suara air terjun yang cukup kencang.

Pepohonan yang rindang dengan angin yang berhembus menciptakan suasana sejuk. Sudah bisa dipastikan akan memberikan rasa nyaman  para pengunjung.

Museum Panji

Selesai dari menikmati alam, kami pun diajak untuk menuju sebuah gedung. Tapi sebelum kesana, kami berjalan menyisir kolam. Berbeda dengan kolam pada umumnya karena dinding luar kolam terdapat relief yang menceritakan sejarah tentang ajaran Panji, tentang pertanian, ekologi, sosial, perdagangan dan lainnya.

Hingga akhirnya kami pun dibawa menuju bangunan utama. Ada ruang sastra. Disini ada banyak naskah tertulis diberagam media. Ada daun lontar hingga batu. Di ruang ini juga sebuah Alquran yang ditulis tangan dengan kertas Eropa. Konon katanya ini adalah Alquran hibah dari Museum Aceh.

Museum Panji

Selanjutnya ada ruang topeng. Banyak topeng terpajang dengan rapi. Topeng Malangan asli budaya Malang hibah dari Mbah Reni, tokoh kesenian asal Malang.  Dilanjutkan dengan ruang wayang.  Beragam koleksi wayang pun tetata apik.

Deorama kerajaan Majapahit pun dapat dilihat dengan kasatmata. Termasuk deorama kerajaan Kadiri dan Singhasari.

Museum Panji

Tapi, dari seluruh ruangan itu, paling menarik melihat deorama Perang Ganter. Menurut Dwi Cahyono owner Museun Panji mengatakan Perang Ganter adalah perang antara Kerajaan Tumapel yang dipimpin Ken Arok dengan Kerajaan Kadiri di daerah Ganter yang berada di Malang Barat. Dalam deorama itu diceritakan tentang strategi perang. Ken Arok dengan pasukan tidak seberapa dan peralatan tradisional  mampu memenangkan perang tersebut.

Dwi Cahyono mengklaim ini merupakan Museum Panji pertama yang didirikan di Indonesia.

Di museum ini juga, Dwi pun berusaha memberitahukan kepada seluruh masyarakat ada cerita atau ajaran luar  biasa pada Cerita Panji. Jika itu diterapkan, dia memastikan tidak akan ada kesengsaraan yang ada justru kemakmuran.

Sementara disisi lain juga ada benda-benda sejarah lain yang terpasang lengkap dengan ceritanya.

Museum Panji

“Karena disini adalah wisata edukasi, jadi banyak paket wisata yang kami berikan. Harganya juga relatif terjangkau, mulai Rp 50 ribu wisatawan sudah mendapatkan makan, “ urai Ratna guide yang mengantar kami keliling.

Dari banyak benda sejarah yang sudah dilihat, tibahlah kaki kami di Sumber Lanang. Sumber ini berada di kawasan Museum Panji.

“Dari kitab Negarakertagama bahwa Sumber Lanang adalah sumber yang sempat digunakan salah satu raja untuk membersihkan diri. Seiring dengan cerita itu warga disini menuahkan. Banyak warga yang mengambil air sumber sebagai upaya menolak balak atau menjadikan air itu untuk penglaris bagi pedagang, “ urai Ratna.

Museum Panji

Oh ya bagi traveler yang tertarik mengunjungi Museum Panji bisa melewati beragam rute. Dari Kota Malang jaraknya sekitar 15 kilometer. Bisa naik mobil atau motor. Dari Bandara Abd Saleh jaraknya sekitar 12 kilometer. Naik motor atau mobil jarak tempunya sekitar 30 menit.(ira/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img