MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kendati sebagian besar wilayah Kabupaten Malang diguyur hujan, krisis air di sejumlah desa akibat kekeringan masih terjadi. BPBD Kabupaten Malang mencatat, baru dua desa yang menghentikan penyaluran air bersih. Sementara, krisis air yang terjadi masih meluas hingga didapati titik baru.
Data BPBD Kabupaten Malang hingga Selasa (28/11), tercatat ada 20 desa yang masih mengalami krisis air. Rinciannya dua desa di Jabung, satu desa di Singosari, empat desa di Kalipare, satu desa di Donomulyo, satu desa di Gedangan, satu desa di Pagak, sedangkan 11 desa ada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
“Sampai saat ini kami masih tetap distribusi bantuan air, karena debit air yang ada di daerah kekeringan masih sangat kecil. Bahkan, masih ada penambahan laporan kekeringan dari beberapa desa di Pagak dan Gedangan,” ungkap Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pratama BPBD Kabupaten Malang, Isa Ansori.
Sementara, lanjutnya, dua desa yang telah berhenti menerima bantuan air bersih ialah Desa Kemiri, Jabung dan Desa Kalirejo, Kalipare. “Karena dua desa yang dimaksud, sudah ada pembangunan proyek Hipam yang saat ini sudah bisa digunakan,” jelas Isa.
Dia melanjutkan, dua desa lain yang merupakan titik yang baru terdampak kekeringan yakni di Desa Segaran, Gedangan dan Desa Sumberejo, Pagak. Dengan kondisi seperti ini, BPBD mengaku belum bisa mencabut status tanggap darurat kekeringan dan Karhutla di Kabupaten Malang.
Distribusi air bersih ke titik terdampak kekeringan, kata Isa, setiap harinya sekitar empat rute desa. Dimana pengiriman dengan jumlah total antara 10 ribu hingga 20 ribu liter setiap desa perhari. Total distribusi air dalam sehari mencapai 146 ribu liter, dengan pencapaian sebanyak 8,68 juta liter distribusi sejak 1 September sampai 28 November 2023. (tyo/mar)