MALANG POSCO MEDIA, MALANG – BMKG Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, dan longsor. Termasuk mewaspadai penyakit yang muncul. Terlebih lagi untuk mencegah kerawanan anak-anak terseret atau hanyut aliran air saat hujan lebat. Baik itu aliran air di selokan, sungai, maupun semacamnya.
Rabu (20/11) lalu, seorang balita berinisial NNL, 4, warga Desa Sumberkembar Kecamatan Dampit dilaporkan meninggal dunia setelah hanyut di selokan saat bermain air hujan. Andang Kurniawan, Staf Analisa BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur menyampaikan bila musim penghujan sudah masuk di Kabupaten Malang. Diperkirakan sampai Mei 2025.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai banjir dan longsor serta waspada penyakit DBD,” kata dia kepada Malang Posco Media.
BPBD Kabupaten Malang telah mengeluarkan surat edaran (SE) kepada seluruh perangkat kecamatan hingga desa yang ada di Kabupaten Malang untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi maupun penyakit.
Kejadian pohon tumbang kerap terjadi beberapa hari belakangan ini. Terbaru, hujan intensitas tinggi mengakibatkan dua pohon trembesi tumbang di Jalan Yos Sudarso Desa Mangunrejo, Kepanjen, Kamis (21/11) .
Selain menutup ruas jalan, juga berdampak pada patahnya tiang penerang jalanan umum. (PJU). Namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Di lain tempat, terjadi tanah longsor di plataran rumah warga Desa Jambuwer, Komengan, Rabu (20/11) malam.
Longsor setinggi sekitar 10 meter dengan panjang sekitar 10 meter berdampak pada terhambatanya saluran irigasi persawahan karena tertutup material longsor.
“Kami mengimbau masyarakat dan stakeholder di tingkat desa agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang maupun lebat yang disertai petir dan angin kencang,” tambah Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Kabupaten Malang, Zainuddin. (den/aim)