MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Junrejo dilaksanakan di Kelurahan Dadaprejo pada Rabu (23/2). Pada Musrenbang tahun ini Kecamatan Junrejo fokus dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur itu sebagai penanggulangan bencana dan pemulihan ekonomi Kecamatan Junrejo.
Camat Junrejo, Dian Saraswati memaparkan terdapat 87 perencanaan pembangunan. Namun usulan pembangunan fisik itu membutuhkan biaya yang besar dan dana desa tidak bisa mengcover biaya itu. Sehingga pihaknya terlebih dulu harus menyampaikan ke Pemkot Batu.
“Sudah kami sampaikan ke Pemkot Batu, namun masih ada proses verifikasi dan verval terhadap usulan dari Kecamatan. Kemudian nanti di koordinasikan kepada SKPD-SKPD terkait,” ujar Camat Junrejo, Dia Saraswati.
Dijelaskan, sekitar 60 persen merupakan pembangunan infrastruktur. Pembangunan tersebut meliputi perbaikan akibat bencana dan langkah untuk menanggulangi bencana. Seperti pembangunan drainase dan pembangunan plengsengan sungai di beberapa desa, serta perbaikan jembatan yang sudah tidak layak beroperasi.
“Kemudian pembangunan pipa Hipam di Desa Torongrejo. Lalu penanggulangan masalah sampah di TPA Tlekung dengan mendatangkan mesin pengolah sampah. Serta pembangunan 10 rumah tidak layak huni di Desa Pendem,” jelas Dian.
Sementara 40 persen sisanya adalah perencanaan pemulihan ekonomi. Pemulihan itu akan dilakukan dengan mengembangkan Desa Wisata di Kecamatan Junrejo yang dirasa memiliki potensi besar. Seperti desa Junrejo dengan Kampung Klengkengnya, dan desa Pendem dengan potensi ekonomi kreatif Lumbung Bumi sebagai produksi padi terbesar di Kota Batu.
Sementara itu Walikota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, meski usulan perencanaan dibutuhkan masyarakat, verifikasi dan validasi masih harus dilakukan oleh Bappelitbangda Kota Batu.
“Setelah verifikasi dan validasi baru bisa melakukan penentuan prioritas. Di masa pandemi ini yang diprioritaskan adalah pemulihan ekonomi. Kalau untuk pembangunan Cold Storage dan SMPN 7 Batu tahun ini sudah bisa realisasikan,” jelas Dewanti.
Ia juga mengingatkan jika ada infrastruktur yang membahayakan masyarakat harus diutamakan. Dewanti berharap, Musrenbang terakhir di masa jabatannya itu seluruh perencanaan dapat dieksekusi sepenuhnya sehingga tidak ada sisa anggaran. (ran/eri)