MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Tersangka mutilasi di Jalan Sawojajar Gang 13 A Kota Malang, Abdul Rahman, 44, mengaku mendalami dan belajar ilmu pelet dengan media kartu untuk lintrik di Banten. Dia telah mendalaminya sejak tahun 2003. Diakuinya, sudah banyak orang yang menggunakan jasa peletnya itu.
Salah satunya adalah Adrian Prawono, 34, warga Jalan Prapen Indah, Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis, Mejoyo, Kota Surabaya yang menjadi korban mutilasinya. “Padahal semuanya sukses dan berhasil,” ujarnya. Tersangka sendiri menawarkan dan mempromosikan jasa peletnya itu melalui media sosial.
“Sudah banyak yang pakai jasa saya. Ada sekitar 75 orang. Dan mereka yang memakai jasa saya, semuanya berhasil mendekati seseorang yang disukai,” ungkap pria yang berpraktik sebagai tukang pijat ini. Namun, pria ini belum mau mengaku sejak kapan mulai menawarkan jasa guna-gunanya tersebut.
Diketahui, tersangka yang berprofesi sebagai terapis pijat itu menawarkan jasa pelet atau guna-guna di rumah kosnya, Jalan Sawojajar Gang 13 A Kota Malang, sejak lima tahun yang lalu. Seperti diberitakan sebelumnya, warga Jalan Sawojajar Gang 13A dibuat geger, Kamis (4/1) malam.
Pasalnya, seorang warga yang kos di rumah nomor 11A di jalan tersebut, diringkus pihak kepolisian diduga sebagai pelaku pembunuhan dengan mutilasi. Rahman asal Jalan Danau Maninjau Kota Malang yang pernah tinggal di Probolinggo itu, diamankan petugas Unit Reskrim Polsekta Kedungkandang bersama Satreskrim Polresta Malang Kota. (rex/mar)