MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) APBD tahun 2023 Pemkab Malang mencapai Rp 235 miliar. Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2022, Silpa APBD 2022 hanya Rp 216 miliar. Jumlah itu diketahui setelah dilakukan audit internal Pemkab Malang.
“BKAD bersama Inspektorat serta Bank Jatim melakukan Stock Opname per tanggal 31 Desember 2023 lalu. Hasilnya uang yang tersisa di kas daerah Rp 235 miliar,” kata Plt Kepala BKAD Kabupaten Malang, Yetty Nurhayati.
Dia mengatakan, tahun 2023 lalu, APBD Kabupaten Malang adalah Rp 4,3 triliun. Serapan anggaran tahun 2023 mencapai 97,44 persen. “Rp 235 miliar itu uang kas yang tersisa di kas daerah dari anggaran tahun 2023. Tapi kepastian Silpa menunggu audit anggaran dari BPK,” ungkapnya.
Dia menyebutkan audit BPK akan dilakukan selama 60 hari di bulan Maret 2024. “Paling tidak bulan Mei hasilnya keluar, dan itulah Silpa yang sesungguhnya,” tambah wanita yang juga menjabat Sekretaris BKAD Kabupaten Malang ini. Yetty mengatakan Silpa terjadi karena beberapa faktor.
Faktor utama adalah effisiensi anggaran. Dia menyontohkan salah satu efisiensi anggaran adalah pekerjaan A dengan pagu dianggarkan Rp 1,5 miliar. Tapi setelah lelang, pekerjaan itu hanya Rp 1,2 miliar. “Ada efisiensi anggaran Rp 300 juta. Anggaran ini tidak bisa digunakan, tetap berada di kas daerah,” ungkapnya.
Dia memastikan selama tahun anggaran 2023, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Malang telah melaksanakan pekerjaan sesuai yang direncanakan dan terprogram dalam APBD. “Tidak ada laporan dari OPD-OPD untuk faktor program pekerjaan yang tidak berjalan,” ujar dia.
Yang paling utama terjadinya Silpa, tegas dia, adalah karena efisiensi anggaran. Yetty mengatakan Silpa tersebut tetap berada di kas daerah, dan menjadi salah satu sumber pendapatan. “Tentunya Silpa ini masuk dalam APBD tahun 2024 dan digunakan untuk program tahun 2024,” tandasnya. (ira/mar)
