spot_img
Friday, July 4, 2025
spot_img

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balai Kota Malang

Naikkan Kualitas Pendidikan, Wujudkan Ngalam Pintar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA MALANG – Pemerintah Kota Malang berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan sebagai bekal menghadapi tantangan zaman. Hal itu ditegaskan Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM. dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang digelar dengan khidmat di halaman Balai Kota Malang, Jumat (2/5) pagi kemarin.

Wahyu menegaskan, peningkatan mutu pendidikan menjadi salah satu prioritas utama di masa pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Ali Muthohirin. Program tersebut terangkum dalam visi “Dasa Bakti”, khususnya melalui misi Ngalam Pintar.

“Lima tahun ke depan, saya ingin ada peningkatan signifikan dalam kualitas belajar dan pendidikan di Kota Malang. Ini sejalan dengan tema Hardiknas tahun ini, yakni ‘Partisipasi Semesta, Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua’,” ungkapnya.

Ia menyebut, dua dari lima program prioritas Kota Malang menyasar langsung sektor pendidikan. Pertama, penyediaan seragam sekolah gratis untuk siswa dari keluarga kurang mampu. Kedua, perluasan akses beasiswa bagi pelajar berprestasi dan yang berasal dari keluarga tidak mampu.

“Tak boleh ada anak di Kota Malang yang putus sekolah hanya karena alasan ekonomi. Dengan pendidikan yang lebih baik, kita ingin Kota Malang menjadi kota yang Mbois Berkelas,” tegas Wahyu.

Menurutnya, pembangunan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas menjadi kunci dalam mewujudkan generasi yang cakap, baik secara akademik maupun karakter. Capaian pendidikan juga tidak hanya diukur dari angka partisipasi, tetapi dari hasil belajar yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masa depan.

Senada, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menambahkan, peringatan Hardiknas tahun ini menjadi momentum memperkuat pemerataan akses pendidikan. Termasuk melalui jalur penerimaan siswa berbasis domisili yang selama ini dikenal sebagai sistem zonasi.

“Meski presentasenya dikurangi, sistem ini tetap penting sebagai bentuk kehadiran negara. Tanpa itu, sekolah favorit akan didominasi siswa dengan nilai tinggi dan dari kalangan tertentu saja,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pendidikan karakter dan akademik dalam mencetak generasi masa depan yang unggul.

“Otak kanan dan kiri harus seimbang. Anak-anak harus pintar, tapi juga punya karakter yang baik. Keduanya harus berjalan beriringan agar mereka siap menghadapi tantangan di masyarakat,” tandasnya. (rex/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img