spot_img
Monday, June 30, 2025
spot_img

NaPas Tua Pasar Comboran, Sekuat Tenaga Coba untuk Bertahan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Banyak keunikan yang bisa ditemui di Kota Malang. Satu di antaranya adalah keberadaan Pasar Comboran yang sulit dipastikan tahun berdirinya. Menurut pengamat sejarah, awalnya kawasan ini adalah stasiun induk untuk trem. Terciptanya pasar dimulai sekitar tahun 1900an. Selanjutnya dikenal sebagai pasar barang bekas sekitar tahun 1942an.

Dalam perkembangannya, Pasar Comboran sempat dikenal sebagai pusat barang loak Jawa Timur pada tahun 1990an. Boleh jadi itu adalah masa kejayaan Pasar Comboran yang kini sudah memudar seiring perkembangan zaman. Seperti akhir-akhir ini, napas tua Pasar Comboran berusaha sekuat tenaga untuk bertahan di tengah gempuran toko online.

“Teman-teman seperjuangan di Pasar Comboran ini sebagian sudah tidak ada, saya coba tetap bertahan, meski dengan suasana pasar semacam ini,” ungkap H. Maun Harianto (58) yang sudah 26 tahun berjualan onderdil motor di Pasar Comboran, tepatnya di Kawasan Jalan Irian Jaya. 

“Awalnya saya jualan barang bekas, lambat laun bisa jualan campur-campur, ada yang bekas, juga ada yang baru. Dulu, sekitar lima tahun lalu, jualan itu enak, tapi yang agak parah itu satu-dua tahun sekarang ini, bisa kulakan gak bisa jual,” sambung Abah Maun, panggilan H. Maun Harianto saat ditemui Malang Posco Media.

Menurutnya kondisi saat ini lebih parah dibanding saat Pandemi Covid beberapa waktu lalu. “Kondisinya beda sekali, waktu covid tak seberapa, masih ada saja. Sekarang ini dapat pelaris sudah senang luar biasa. Ya mungkin karena persaingan dengan toko online, saya kurang paham, keluhan penjual sama seperti itu,” jelasnya. 

“Ya tetap bertahan meski kondisinya begini, mau apa lagi, tetap jualan seperti ini, mau jualan nasi, saya gak bakat. Mudah-mudahan pasar kembali seperti semula, agar penjual di Pasar Comboran ini bisa tetap membiaya anak-anak untuk sekolah, di pondok atau yang kuliah, tidak sesusah sekarang ini,” sebut Abah Maun.

Senada dengan Abah Maun, sesepuh Pasar Comboran di Kawasan Jalan Irian Jaya yaitu H. Munir juga mengungkapkan hal serupa. Sepinya pembeli menjadi persolan, lantaran banyak yang memilih toko online. H. Munir tak bisa menyembunyikan rasa gusarnya dengan kondisi Pasar Comboran saat ini. 

“Mau bilang apa, di Comboran sudah tak ada orang. Ya wes gitu saja, yang beli tidak ada, cuma barang jualannya saja ini yang digantung-gantung. Terus di HP (penjualan online) itu murah-murah, kalah sama di HP, gak online-onlinean, kalah di HP, wes gitu saja,” ungkap H. Munir. (bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img