Malang Posco Media, Malang – Nasril Septian Nugraha Atlet Kota Malang harus puas mendapatkan medali perak di ajang Porprov IX Jatim 2025. Bertanding dalam cabor Hapkido di kelas Daeryun Male U-54, dia kalah dari atlet Kabupaten Ngawi. Meskipun demikian, dia tetap patut berbangga hati karena dia bisa mencapai laga puncak di tengah cedera yang dialaminya.
Tiga minggu sebelum Porprov IX Jatim 2025, Ariel, sapaan akrab Nasril mengalami cedera patah tulang kaki. Hal ini memaksa dia menjalani operasi.
“Jadi saat itu sedang latihan mandiri, saya mengalami patah tulang. Harus dioperasi dan di-pen,” kata Nasril kepada Malang Posco Media.
Waktu yang sangat singkat untuk recovery dia jalani. Praktis, tiga minggu setelah operasi membuat dia tak bisa menjalani persiapan dengan maksimal. Namun, dia tetap bertekad bertanding.
“Saya lebih nothing to lose saja. Pas semifinal, area kaki yang di-pen, terasa sakit banget. Tapi beruntung semifinal masih bisa menang walaupun ketat sekali,” sebut dia sembari menunjukkan bagian kakinya yang baru saja dioperasi dan dipasangi pen.
Dengan kondisi mulai kesakitan, dia tetap bertanding di final. Apalagi, dalam olahraga Hapkido, bagian kaki, tepatnya di atas mata kaki, jadi salah satu senjata utama serangan. Praktis, kaki tersebut tidak bisa maksimal untuk melakukan tendangan maupun tumpuan.
“Sebenarnya sayang banget. Rasanya ngilu banget kaki kiri ini. Tapi sudah mencapai final, saya hanya melakukan sekuat atau semampu saya. Memberikan yang terbaik untuk Kota Malang, karena ini sudah dipersiapkan selama setahunan ini,” tandas alumnus SMKN 1 Singosari jurusan Teknik Alat Berat tersebut.
Menurut dia, menyiasati cedera itu, dia hanya mengandalkan kaki kanan untuk bermain atau menyerang. Itu sebagai cara dia tetap bisa bertanding.
“Setelah operasi sempat merasa tidak yakin dan hampir nyerah, sepertinya gak bisa ikut Porprov. Tapi pelatih meyakinkan dan terapi. Alhamdulillah bisa bertanding dan menyumbangkan medali meskipun hanya bisa perak,” pungkas pemuda 18 tahun ini tetap bangga. (ley/jon)