Thursday, March 13, 2025

Nelayan Sendangbiru Hadapi Musim Paceklik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA– Kondisi cuaca yang kurang bersahabat sejak beberapa waktu belakangan ini membuat nelayan di Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumawe harus menunda melaut.

Kini para nelayan menghadapi musim paceklik. Untuk terus memenuhi kebutuhan sehari-hari, para nelayan untuk sementara menekuni pekerjaan sampingan. Adapula yang mengandalkan cadangan.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Victor Sembiring menjelaskan bahwa nelayan di Malang Selatan tengah menghadapi musim paceklik dampak cuaca hujan disertai angin sejak Desember 2024 lalu.

Selain membahayakan nelayan, cuaca juga berdampak pada minimnya ikan. Kondisi ini terjadi berulang-ulang setiap tahunnya. Victor menegaskan bahwa nelayan sudah memahami.  “Para nelayan sudah mengantisipasi. Mereka biasanya sudah punya cadangan untuk mengatasi musim paceklik di saat tidak bisa melaut,” katanya kepada Malang Posco Media, kemarin.

Beberapa nelayan ada yang tetap menangkap ikan namun sebatas di pinggir- pinggir laut. “Di tengah laut cuaca kurang bagus. Kalaupun mereka melakukan penangkapan juga tidak dapat ikan,” sambung Victor.

Sementara di saat minimnya ikan,  pasar di Sendangbiru  biasanya mendatangkan ikan dari pelabuhan yang ada di Pasuruan dan Probolinggo.

“Mereka sudah mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan ikan yang ada di Sendangbiru,”  jelas pria berusia 52 tahun tersebut.

Kini  pendaratan ikan di tempat pelelangan  jumlahnya sedikit, bahkan tidak ada. Karena inipula  Dinas Perikanan Kabupaten Malang belum dapat memantau perkembangan harga ikan.

“Karena di pelelangan belum ada aktivitas, jadi kami belum bisa memantau perkembangannya harganya,” kata dia.

Namun  pihaknya sempat berkomunikasi dengan nelayan pinggiran dan mencontohkan   harga ikan kakap masih normal di angka Rp 40-50 ribu per kg.

Lebih lanjut, Victor menyampaikan pendaratan ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) akan mulai mengalami kenaikan dari bulan Maret yang akan datang dan terus naik pada bulan-bulan berikutnya.

Pemerintah terkait akan memberi bantuan bila terjadi dampak yang besar bagi nelayan dan masyarakat lainnya, seperti kekurangan logistik. Namun dalam kondisi saat ini disebut Victor masih kategori biasa dan kejadian alam rutinan.

“Pernah terjadi cuaca sangat ekstrem sehingga menghabiskan logistik mereka, diberi bantuan dari pemerintah. Itu pernah terjadi, tapi sudah lama. Covid juga pernah terjadi. Kalau sekarang ini masih biasa,” katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Nelayan Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumawe, Hartono mengakui bahwa cuaca saat ini  berdampak bagi banyak nelayan.

“Cuaca sementara ini gelombang besar. Nelayan banyak yang tidak melaut. Cuma sebagian nelayan kerja mancing ikan Layur,” tambahnya. (den/van)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img