Malang Posco Media – Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi tak bisa dipungkiri, utamanya digitalisasi. Saat ini, pemerintah pusat sedang melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan potensi masyarakat ke arah digital.
Sebab, pada tahun 2030 mendatang, dibutuhkan sebanyak 47 juta talenta digital. Selain kebutuhan talenta digital sebagai tantangan, Indonesia juga perlu menilik potensi digital yang dimiliki saat ini.
Saat ini, Indonesia menjadi rumah bagi 2.229 startup atau terbanyak kelima di dunia. Bahkan, juga memiliki satu startup decacorn dan delapan startup unicorn.
Menjemput peluang tersebut, Ngalup Collaborative Network yang bertindak sebagai program accelerator membuat berbagai kegiatan.
“Kami berkolaborasi dengan beberapa stakeholder maupun Venture Capital untuk mengembangkan potensi dan talenta digital,” terang CEO Ngalup Collaborative Network, Andina Paramitha.
Sepanjang tahun 2022, Ngalup Collaborative Network menggeber berbagai kegiatan. Pertama, yakni kegiatan Techibition yang berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, program yang dibentuk untuk para developer, publisher, investor, startup dan customer game agar bisa berkembang dan bersaing.
Kedua, yakni kegiatan bersama GearUp dan Colibra Capital, yakni program yang difasilitasi untuk startup lokal untuk bisa speed dating (bertemu) dengan investor, untuk mendapatkan feedback selama membuat MVP.
Ketiga, yakni program What’s up startup, yang merupakan kegiatan rutin yang ditujukan untuk founder startup untuk saling berjejaring, sharing dan bertukar pengalaman bersama stakeholder lainnya. Dalam hal ini, Ngalup Collaborative Network pernah bekerjasama dengan Xendit RevoU, Ventura, Alpha Momentum, dan lainnya.
Keempat, yakni Kenalin, yang merupakan program pengenalan profesi digital. Dalam hal ini, Ngalup Collaborative Network berkolaborasi dengan speaker dari intern Finansialku dan Ruang Guru.
Kelima, yakni program Expert Menjawab, yang merupakan program sharing session, yang menjawab pertanyaan tentang profesi digital. Dalam program ini menghadirkan CEO Crevolutionz Ayrton Eduardo.
Keenam, yakni berkolaborasi dengan startup Mekari dan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) BPC Malang, untuk membuat pembukuan digital yang menunjang sisi profesional pengusaha baru.
Ketujuh, yakni program Santri Digicamp yang berkolaborasi dengan Jagoan Hosting Indonesia. Dalam kegiatan ini, memberikan pelatihan dan inkubasi pembuatan website terhadap para santri di pondok pesantren dan yayasan.
Kedelapan, yakni Moklet Youth Digitalent (MYD), yang merupakan program pengembangan dan pendampingan siswa kelas XII agar lebih siap dalam menghadapi karir profesional dalam menghadapi dunia industri.
Kesembilan, yakni program Rocket Jump, yang memberikan program pelatihan dan pendampingan terhadap mahasiswa Polinema jurusan Teknologi Informasi.
Kesepuluh, yakni program bertajuk Con.Create yang berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang dan mendapat dukungan dari Go-Play Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, mereka mencetak komunitas konten kreator yang bisa dimaksimalkan untuk pengembangan potensi pariwisata di wilayah Kabupaten Malang. Tak hanya itu, konten kreator yang sudah terbentuk juga mengembangkan potensi dan karya mereka melalui platform Go-Play Indonesia.
“Ke depan, kami akan terus memberikan program untuk terus mengembangkan potensi dan talenta digital. Diharapkan, program ini bisa memberikan manfaat dan efek domino, baik bagi masyarakat, komunitas maupun pemerintah. Kami juga membuka kesempatan luas untuk berkolaborasi,” tandas dia.(*/nda)