MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Wali Kota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto ngopi bareng dengan Asosiasi Kepala Desa dan Lurah (APEL) Kota Batu di Kantor Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu, Rabu (8/10) sore kemarin.
Pada kesempatan tersebut ada banyak hal yang dibahas mulai program daerah hingga pemerintah pusat. Dari pengelolaan sampah, aset desa, desentralisasi pengelolaan sampah, pengurangan Dana Dasa (DD), Sekolah Rakyat (SR), Kopdes Merah Putih hingga Makan Bergizi.
“Ada banyak hal yang kami bahas bersama APEL. Pertama, bagaimana tata kola sampah yang saat ini telah di desentralisasikan ke desa/ kelurahan. Itu bukan berarti kami melepas tanggung jawab, tapi terus membuat konsep bersama,” ujar Cak Nur kepada Malang Posco Media.
Kedua, terkait dengan aset-aset desa yang dibangun oleh kota terkait definitifnya seperti apa dan kemudian akan dibahas lebih. Ketiga, dampak dari efisiensi, ada potensi penurunan alokasi dana desa.
“Dengan pengurangan TKD tersebut, juga akan berdampak pada DD yang akan didapat 19 Desa di Kota Batu. Dari pagu awal dalam KUA PPAS 2026 untuk Dana Desa yang sebelumnya mendapat jatah Rp 22,9 Miliar berkurang menjadi Rp 19,7 Miliar atau berkurang Rp 3,2 miliar di Raperda APBD 2026,” urainya.
Selain itu pihaknya juga membahas program mandatori seperti SR, MBG dan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih. Diharapkan Pemdes/ Kelurahan dapat mendukung penuh program dari pemerintah pusat tersebut. “Untuk program nasional kami harap APEL mendukung penuh. Ketika ada kekurangan bisa menyampaikan kepada Pemda agar dilakukan perbaikan dan dikomunikasikan,” imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan APEL Abdul Manan menyampaikan apresiasi atas kesediaan wali kota untuk turun langsung berdialog dengan para petinggi desa dan lurah.
“Ini bukan sekadar ngobrol santai. Banyak hal penting yang bisa disampaikan langsung, mulai dari unek-unek soal pelayanan masyarakat sampai masukan untuk penyempurnaan program. Kami sangat mendukung langkah wali kota dan wakil wali kota demi mewujudkan visi misi Mbatu SAE,” katanya.
Kepala Desa Pandanrejo itu menambahkan, melalui Ngobras ini, komunikasi antara Pemkot dan pemerintah desa semakin terbuka. “Dialog santai itu menjadi ruang berbagi gagasan, menyamakan langkah, sekaligus memperkuat komitmen bersama membangun Kota Batu yang lebih berdaya dan berkelanjutan,” pungkasnya.(eri/lim)