Oleh : drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM
Presiden Nusantara Gilang Gemilang
Founder RSU Wajak Husada
Perayaan HUT ke-79 RI tahun ini memang sedikit berbeda, hal ini disebabkan karena upacara bendera memperingati detik-detik proklamasi yang biasanya diselenggarakan di Jakarta, kali ini diselenggarakam di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan. Meski pembangunan Ibu Kota Nusantara belum tuntas, namun peringatan kemerdekaan RI ke 79 tahun ini seolah dijadikan momentum oleh Presiden Joko Widodo untuk meninggalkan legacy diakhir masa jabatannya.
Pembangunan IKN memang menuai banyak polemik ditengah masyarakat Indonesia, pro kontra pembangunannya seolah tidak habis dibicarakan dan dijadikan sebgai objek politik untuk kepentingan politik para pengampu kebijakan.
Indonesia bukanlah satu-satunya negara di dunia yang melakukan pemindahan ibukota. Sebelumnya beberapa negara telah melakukan langkah-langkah yang sama.
Nigeria memindahkan ibukota dari Lagos ke kota bernama Abuja pada 1991. Kota yang berada di titik tengah negara itu sendiri sebelumnya telah direncanakan untuk menjadi pusat pemerintahan pasalnya Lagos sudah semakin padat. Hingga saat ini, Lagos tetap menjadi pusat ekonomi negara terpadat di Afrika itu.
Ibukota Pakistan dipindahkan dari Karachi ke Islamabad pada tahun 1961. Alasan pemindahan ini diambil dari keputusan komisi negara itu yang menyebut Karachi sudah tidak dapat lagi menjadi ibukota.
Brasil memiliki sejarah panjang soal pemindahan ibukota. Pada tahun 1549 hingga 1763, ibukota negara itu terletak di Salvador, Negara Bagian Bahia. Setelahnya, ibukota Negeri Samba itu dipindahkan ke Rio de Janeiro dengan alasan perkembangan ekonomi dan perdagangan.
Penguasa militer Myanmar memindahkan ibu kota dari Yangon ke sebuah lokasi di utara pada tahun 2005. Kota itu akhirnya dinamai sebagai Naypydaw. Beberapa pihak menyebut bahwa alasan pemindahan ini diakibatkan prediksi serangan asing dari wilayah laut.
Turki memindahkan ibukota dari Istanbul ke Ankara pada tahun 1923. Hal ini didasari oleh penguasaan pasukan Prancis, Inggris, dan Rusia, yang pada masa itu berhasil menguasai Istanbul.
Secara resmi, Malaysia tidak memindahkan ibukotanya. Namun Negeri Jiran memutuskan untuk memindahkan pemerintahan dari Kuala Lumpur ke sebuah kota yang berjarak 25km dengan nama Putrajaya. Langkah ini diambil pada tahun 1995 dan pemindahan seluruhnya dilakukan pada 1999.
Kazakhstan melakukan pemindahan ibukota dari Almaty ke Astana pada tahun 1997. Hal ini dilakukan akibat kepadatan Almaty yang juga berfungsi sebagai pusat perdagangan Negeri Asia Tengah itu.
Pada tahun 2019, Presiden negara itu Nursultan Nazabayev merubah nama Astana menggunakan namanya sendiri. Saat ini, Nursultan masih menjadi ibukota Kazakhstan.
Namun apapun itu, terlepas dari pro kontra keberadaan IKN, bangsa besar yang bernama Indonesia ini harus bangkit dan maju menjadi bangsa yang segani di kancah dunia, dan mampu mewujudkan janji konstitusinya, yakni semakin sedikitnya kemiskinan, kebodohan dan tercukupinya sandang, pangan dan papan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
Nusantara baru seyogyanya menjadi simbol akan terjaminnya setiap warga negara dalam menjalankan keyakinan atas Ketuhanan yang Maha Esa, juga menjadi wujud atas nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, serta terciptanya persatuan antar seluruh elemen masyarakat Indonesia apapun agamanya, apapun rasnya, apapun golongannya. Nusantara baru juga menjadi bagian atas terciptanya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyarakatan dan perwakilan, serta terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia mewarisi etos perjuangan yang tidak diragukan, kemerdekaan yang diraih oleh Indonesia adalah hasil perjuangan dan pengorbanan sehingga para pejuang terdahulu mampu merebut kemerdekaan dari penjajah, bukan atas pemberian atau belas kasihan.
Semangat yang telah ditanam oleh para pendiri bangsa, seyogyanya menjadi spirit dalam setiap denyut nadi anak bangsa dalam mengisi kemerdekaan untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa tercinta.
Spirit dan filosofi didirikannya ibu kota baru dengan berbagai narasinya selazimnya menjadi simbol bahwa Indonesia maju akan bisa diwujudkan oleh segenap tumpah darah Indonesia yang dimotori oleh pemerintah sebagai kreator dan implementatornya.
Pemerataan pembangunan, pendidikan, ekonomi dan tercukupinya kebutuhan sandang, pangan, papan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang seharusnya menjadi inti dari semangat Nusantara baru, Indonesia maju.